Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Dalam acara jamuan makan malam sekaligus berbuka puasa kediaman resmi Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia, di Bishop Grove, hadir Menpora Andy Mallarangeng dan Chef de Mission Kontingen Indonesia Erick Thohir serta wartawan yang meliput Olimpiade dan relawan yang membantu kontingen Indonesia.
Sejak kedatangan kontingen, para staff KBRI London pun menyerbu kedua pemenang medali untuk minta foto bersama, bahkan Dubes Teuku Mohammad Hamzah Thayeb bersama Lastry Thayeb pun tidak melewati untuk berfoto bersama kedua pahlawan kontingen Indonesia. Acara sesi foto terus berlanjut saat tim bulutangkis Indonesia tiba di Wisma Nusantara.
Pebulu tangkis Taufik Hidayat juga masih tetap jadi buruan. Warga Indonesia pun bergantian duduk di sebelah Taufik untuk berfoto berdua, termasuk ibu-ibu anggota Dharma Wanita Persatuan KBRI London. “Kapan lagi bisa foto sama bintang olahraga kita,” ujar salah seorang ibu yang bertukar tempat dengan ibu lainnya untuk bisa bersanding dengan Taufik Hidayat.
Acara sesi foto bareng atlet usai saat Dubes Hamzah Thayeb dan Ny Lastry Thayeb mengajak undangan berbuka bersama dengan menu sop tahu isi ayam, dendeng balado, rolade ayam keju, ikan fillet woku, crab goreng dan tumis sayur kale teri. “Kami bersyukur acara berjalan dengan lancar,” ujar Lastry yang menjadi nyonya rumah yang sibuk menyiapkan makanan.
Dikatakannya, hampir semua kontingen, termasuk Menpora Andi Mallarangeng, Ketua Komite Olimpiade Indonesia Rita Subowo dan chef de mision Erick Thohir datang memenuhi undangan dubes. Menurut Lastry, sebagai orang Indonesia yang ada di London, KBRI selalu mendukung dan membantu perjuangan atlet di arena Olimpiade.
“Masakan Bu Dubes memang enak”, ujar seorang wartawan yang ikut dalam acara buka bersama yang berlanjut hingga tengah malam dalam acara ramah tamah sesama atlet dan masyarakat Indonesia. Berbeda di Wisma Nusantara, pada saat kontingen angkat besi mengikuti wisata dengan Big Bus Tours London, sering kali atlet Indonesia menjadi perhatian masyarakat di London.
Mengenakan jaket warta merah bertuliskan “Indonesia”, kontingen angkat besi yang dikomandoi pelatih Lukman mengikuti wisata di London yang dimulai dari Baker Street yang tidak jauh dari gedung patung lilin Madame Tussaud’s. Bus wisata bergerak dari Baker Street menyusuri Oxford Street, pusat perbelanjaan yang terkenal di kota London dimana terdapat toko mainan tertua di dunia Hambley, terus ke Piccadilly Circus dan ke Trafalgar Square dimana terdapat patung Nelson,s pahlawan Inggris dan akhirnya berhenti di House of Parliament dengan ciri khas London, Big Ben.
Segerombolan turis dari Thailand melambai-lambai saat kontingen angkat besi Indonesia berada di atas bus tingkat di jembatan Sungai Thames dekat Wesminster Abbey dan “jam gadang” Big Ben yang berganti nama menjadi Elizabeth Tower. “Senang bisa jalan-jalan setelah bertanding selesai,” ujar Triyatno.
Usai berfoto dengan berlatar belakang Big Ben, rombongan mengikuti “river cruise” menyusuri sungai Thames yang dimulai dari London Eyes, komedi putar raksasa yang bisa memuat 20 orang dalam satu tabung dan melihat kota London dari ketinggian.
Kontingen angkat besi pun tidak melewati kesempatan untuk berfoto dengan berlatar belakang Tower Bridge yang terdapat lingkaran Olimpiade dan menyaksikan dari kejauhan Tower of London yang menyimpan misteri. Sepasang suami istri dan anaknya pun minta difoto bersama Triyatno. Puas menikmati pemadangan kota London, tur kontingen angkat besi terus belanjut ke stadion sepakbola Arsenal dan belanja di pusat pertokoan Westfield serta belanja di Primak dan toko Adidas.