SOLOPOS.COM - Para Joki memacu kuda di kejuaraan Pacuan kuda piala Bupati Sukoharjo Cup. JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu

Pacuan kuda memperebutkan juara Bupati Sukoharjo Cup 2014 disambut antusias penonton.

Solopos.com, SUKOHARJO — Kuda milik Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, Timo Eclips, gagal menjadi yang terbaik dalam Kejuaraan Pacuan Kuda Piala Bupati Sukoharjo 2014, yang digelar di Lapangan Gentan, Sukoharjo, Minggu (28/12/2014).

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Timo Eclips, yang semula tampil perkasa di kelas C 1600 meter, sebelumnya diprediksi bakal tampil sebagai yang terbaik dengan memenangi kelas paling bergengsi, Free for All. Namun, kenyataan berkata lain.

Jangankan tampil sebagai juara. Timo Eclips bahkan gagal mencapai garis finish setelah tergelincir saat memasuki putaran kedua. Akibat insiden ini, joki Timo Eclips, M. Soleran, pun terpelanting dari pelana kudanya dan mengalami cedera cukup serius hingga harus dilarikan ke RS dr Oen Solobaru.

“Mungkin karena lintasannya licin karena habis diguyur hujan sehingga membuat kuda Timo Eclips tergelincir. Untung, insiden ini langsung ditangani dengan cepat dan joki langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat,” ujar juri perlombaan, Budi Kadarsono, yang dijumpai Espos seusai perlombaan.

Pada nomor Free for All, gelar juara akhirnya diraih kuda Singosari Ayu asal Sukoharjo, yang ditunggangi oleh F. Turangan. Sementara posisi kedua, disabet kuda milik kepala desa Gentan, Mentari, dengan joki Zaenal Kersan.

Sementara itu pada perhelatan hari terakhir pacuan kuda Piala Bupati Sukoharjo itu diperlombakan 13 kelas. Seluruh kelas yang diperlombakan merupakan partai final, dengan tujuh di antaranya merupakan lanjutan partai revans, Sabtu (27/12) lalu.

Budi yang juga menjabat sebagai ketua bidang pacuan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Jateng berharap kejuaraan pacuan kuda Piala Bupati Sukoharjo ini bisa menjadi agenda rutin tahunan. Sebab saat ini kejuaraan-kejuaraan pacuan berkuda seperti Piala Bupai Sukoharjo sangat jarang digelar di wilayah Soloraya.

“Padahal potensi-potensi atlet berkuda di Soloraya sangat tinggi. Sayang kalau tidak dikembangkan dengan baik. Saya berharap semoga tahun depan kejuaraan ini kembali digelar. Selain untuk pembinaan atlet berkuda juga bisa digunakan sebagai ajang seleksi atlet-atlet Jateng di PON 2016,” terang Budi. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya