SOLOPOS.COM - Atlet National Paralympic Committee mencium bendera saat dikukuhkan dan dilepas oleh Menpora Imam Nahrawi di hotel Lor In Colomadu, Karanganyar, Jumat (2/9). Para atlet NPC tersebut akan membela Indonesia dalam Paralimpiade di Rio De Janeiro, Brazil pada (7-18/9) mendatang. (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Paralympic 2016 yang digelar di Brasil diikuti oleh sejumlah atlet Indonesia.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak sembilan paralympian siap berangkat untuk unjuk gigi di ajang Paralympic Games 2016 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, 7-18 September 2016. Meskipun demikian, mereka cukup khawatir dengan suhu udara di tempat mereka akan bertanding. Namun begitu, kontingen Indonesia optimistis bisa meraih hasil terbaik.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Kesembilan paralympian itu adalah Ninengah Widiasih, Siti Mahmudah (angkat berat), Abdul Halim Dalimonte, Setyo Budi Hartanto (atletik), Agus Ngaimin, Jendi Pangabean, Marinus Melianus Yowey, Syuci Indriyani (renang), dan Dian David Yakob (tenis meja). Mereka akan bersaing di empat cabang olah raga, yakni atletik, renang, angkat berat, dan tenis meja.

“Kami sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari. Akan tetapi, cuaca dan suhu di sana jadi pertimbangan. Terlebih kami harus menempuh perjalanan sangat jauh selama nyaris dua hari ke Brasil. Kondisi fisik jelas harus dijaga,” papar atlet atletik, Setyo Budi Hartanto, kepada wartawan.

Peraih medali perunggu dalam ajang International Paralympic Committee (IPC) Athletics World Championships 2015 di Doha, Qatar, akan turun di nomor T/F lompat jauh dan lari 100 meter. Ia mewaspadai Amerika Serikat dan Tiongkok yang diprediksi bakal jadi lawan berat. Saat di Paralympic Games 2012 di London, Inggris, lalu, ia hanya finis terbaik kelima.

Sejauh ini lompatan terbaik Setyo adalah 6,95 meter. Jika ia bisa kembali membukukan lompatan sejauh ini di Brasil nanti, ia minimal bisa masuk tiga besar. Selain berharap suhu maupun cuaca yang bagus, ia juga antisipasi perbedaan waktu. Di samping itu, ia ditarget bisa masuk final dalam ajang ini.

Sedangkan Dian David Yakob masih jadi andalan utama Indonesia di cabang olah raga tenis meja. Pada 2012 lalu ia berhasil membawa pulang perunggu. Kali ini atlet berusia 39 tahun ini ditarget minimal perak. Meskipun target naik, David optimistis bisa dapat hasil maksimal.

“Tenis meja yang terkuat masih Polandia [Patrick]. Selama ini saya selalu kalah dari dia. Namun saya sudah semakin tahu kelemahannya. Jadi saya yakin bisa melawannya nanti,” tuturnya.

Sementara itu, paralympian renang, Agus Ngaimin, konsentrasi penuh untuk bisa tampil apik di dua nomor, yakni 50 meter gaya kupu-kupu dan 100 meter gaya punggung. Total ia akan unjuk gigi di lima nomor. Kali terakhir ia masuk final dalam kejuaraan di Portugal lalu.

“Meski bermain di lima nomor, saya fokus di dua nomor itu. Sejauh ini catatan terbaik saya untuk 50 meter gaya kupu-kupu adalah 36 detik dan 100 meter gaya punggung yakni 1 menit 22 detik,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya