SOLOPOS.COM - Laga Parma vs Chievo yang dimenangkan Parma dengan skor tipis 0-1 untuk chievo. Ist/dok

Parma vs Chievo berakhir dengan kemenangan Chievo. Kekalahan Parma ini kian membuat klub asuhan Roberto Donadoni sengsara.

Solopos.com, PARMA — Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Mungkin itulah ungkapan yang pantas untuk menggambarkan nasib para pemain Parma.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Dalam kondisi krisis finansial dan gaji yang belum terbayarkan, skuat asuhan Roberto Donadoni itu semakin terperosok ke jurang degradasi setelah dipecundangi Chievo dengan skor 0-1 di Stadion Ennio Tardini, Parma, Kamis (12/2/2015) dini hari WIB. Parma terbenam di dasar klasmen Seri-A setelah hanya mampu mengumpulkan sembilan poin dari 22 laga yang telah dilakoni.

“Situasi ini sangat sulit diterima dengan cara apapun. Kami bermain dengan bagus dan kalah, kami bermain dengan buruk dan kalah. Kami harus mengakhiri musim ini dengan cara bermatabat dan berharap situasi klub bisa teratasi,” ujar Kapten Parma, Alessandro Lucarelli, seperti dilansir Football Italia, Kamis.

Kepemilikan klub berjuluk The Ducali itu telah dua kali berpindah tangan sepanjang musim ini. Pada Desember lalu, pemilik lama Parma, Tommaso Ghirardi, menjual klub kepada Rezart Taci. Krisis finansial yang tak kunjung teratasi akhirnya membuat Taci memutuskan menjual Parma kepada Giampietro Manenti, pekan lalu.

Hingga saat ini, belum ada satu pun orang di Stadion Tardini yang telah menerima gaji sejak Juli 2014. Jika Manenti tak mampu melunasi utang Parma hingga Senin (16/2) pekan depan, klub yang telah berdiri sejak 1913 itu dipastikan bakal bangkrut.

Kendati demikian, Lucarelli yakin presiden anyar Parma itu mampu memenuhi seluruh kewajiban klub meski tak memungkiri para pemain merasa terbuang. “Manenti akan melakukan segala kemungkinan untuk membayar gaji kami. Kami akan menunggu dan mempercayai dia. Kami menunggu pembayaran gaji hingga Juni nanti, selama mereka masih bisa diandalkan. Dimanakah pengelola Liga Seri-A atau FIGC [Federasi Sepak Bola Italia]? Kami merasa terbuang,” ujar Lucarelli.

Sementara itu, tendangan bebas fantastis defender Ervin Zukanovic menyelamatkan Chievo dari zona degradasi. Klub asal Verona itu merangkak ke peringkat ke-17 dengan raihan 21 poin. Mereka memimpin dua poin dari Cagliari yang berada di urutan teratas zona degradasi.

Misi Chievo mencuri poin sempurna di kandang Parma berjalan lebih mudah setelah gelandang tuan rumah Daniele Galloppa diusir ke luar lapangan pada menit ke-30. “Parma bermain tanpa beban hari ini [kemarin], untungnya ada kartu merah dan itu sangat memengaruhi permainan mereka. Tapi, kami tetap tidak ingin mengambil resiko. Kami bermain dengan intens dan membuat banyak peluang,” kata pelatih Chievo, Rolando Maran.

The Flying Donkeys, julukan Chievo, terjungkal ke peringkat tiga terbawah klasemen setelah menelan tiga kekalahan beruntun sebelum bertandang ke Parma. “Sangat penting kembali bangkit setelah tiga kekalahan beruntun. Sangat memalukan karena kami tidak bisa menyelesaikan laga lebih awal, tapi yang terpenting adalah hasilnya,” imbuh Maran. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya