SOLOPOS.COM - Pasoepati (dok)

Pasoepati (dok)

SOLO–Kedua kubu suporter PSS Sleman meminta maaf atas bentrokan dengan pendukung Persis Solo yang terjadi saat kedua pihak mendukung tim kesayangan di stadion Maguwoharjo, Sabtu (21/4/2012).

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Ketua Slemania, Supriyoko, kepada wartawan Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) melalui pesan singkat, Minggu (22/4/2012), menyatakan sangat menyesalkan kejadian tersebut. Namun ia enggan berkomentar terkait siapa yang memulai ataupun siapa yang salah dalam kejadian itu.

Supriyoko juga mengajak Slemania maupun penonton PSS Sleman yang lain untuk dapat mendukung tim kebanggaan masyarakat Kota Sembada dengan lebih santun dan meninggalkan aksi-aksi anarkistis.

“Kami serukan ajakan itu, karena bentrokan hanya akan merugikan tim PSS, dan membuat masyarakat takut mendukung PSS di stadion Maguwoharjo,” ucap pria yang akrab disapa Yoko itu.

Pernyataan maaf yang sama juga dilontarkan Ketua Brigata Curva Sud (BCS), Trimurti Wahyu Wibowo, yang mengatakan hal itu terjadi karena ada beberapa suporter yang belum dewasa.

“Saya langsung kontak dengan mas Bimo (Presiden Pasoepati) tetapi dia sedang di Jakarta. Ke depan pastinya akan kami bicarakan kembali,” kata dia.
Dihubungi terpisah, Presiden Pasoepati, Bimo Putranto, menyesalkan terjadinya insiden ini dan menyampaikan permintaan maaf yang mendalam kepada warga masyarakat yang ikut terkena imbas.

“Dari hati yang paling dalam, kami meminta maaf kepada warga masyarakat, yang sebenarnya tidak tahu menahu dengan persoalan yang terjadi, namun ikut merasakan getahnya,” kata Bimo, Minggu. “Kami minta semua pihak menahan diri dan introspeksi dan selanjutnya melakukan evaluasi.”

Bimo juga menambahkan, Pasoepati masih belum dapat menerima permintaan maaf BCS pascabentrok kedua kubu suporter di Stadion Maguwoharjo. Bentrok Sabtu sore diakui sebagai yang terburuk bagi hubungan kedua suporter.

Di bagian lain, Kepala Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Stadion Maguwoharjo, Sarah Waluyo, menaksir kericuhan antarsuporter pada Sabtu menimbulkan kerugian materi sebesar Rp20 juta.  “Angka tersebut baru taksiran sementara, karena saat ini kami belum selesai melakukan inventarisasi apa-apa saja yang rusak,” ucap dia. Sarah mengatakan segala kerugian yang ditanggung tersebut akan disampaikan kepada Panitia Pelaksana (Panpel), paling tidak Selasa (23/4/2012) besok.

Sementara Ketua Panpel PSS, Sudaryo saat dikonfirmasi menyatakan siap menanggung segala resiko. “Rugi atau tidak kami tetap akan bertanggung jawab karena itu memang menjadi tugas kami,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya