SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (berdiri, kelima dari kiri) bersama pengurus Pasoepati usai penyaluran sembako untuk kelompok suporter itu di sekretariat sementara DPP Pasoepati, Serengan, Sabtu (27/2/2021). (istimewa/Pasoepati)

Solopos.com, SOLO—Problem tunggakan gaji pemain Persis Solo musim lalu berpotensi terkatung-katung.

Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) menilai pemilik baru Persis berkewajiban menuntaskan utang yang menjadi bagian dalam proses akuisisi dari pemilik lama.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Di sisi lain, manajemen anyar Persis di bawah Kaesang Pangarep bersikeras tunggakan gaji merupakan kewajiban manajemen lama.

Hal itu merujuk pasal perjanjian yang disepakati oleh kedua belah pihak pada proses perpindahan kepemilikan klub.

Duduk Bersama

Sejumlah suporter Persis menyerukan pihak terkait segera duduk bersama agar hak pemain musim lalu dapat segera terpenuhi.

Diketahui, 18 pemain Persis musim lalu melaporkan tunggakan gaji yang belum dibayar oleh manajemen lama di bawah Vijaya Fitriyasa.

Namun dari 18 pemain tersebut, APPI hanya dapat memproses gugatan tujuh pemain dengan total tunggakan mencapai Rp2,3 miliar.

Baca Juga: Persis Solo Terancam Tak Bisa Ikut Liga 2 karena Masih Nunggak Gaji Pemain, Ini Respons Manajemen Baru 

Tokoh Pasoepati Pasar Kliwon, Yudi Winarno, mengatakan solusi bersama harus diupayakan manajemen baru dan manajemen lama untuk membereskan problem tunggakan gaji.

Jika komunikasi macet, dia khawatir masalah tunggakan gaji bakal makin berlarut-larut dan mengganggu persiapan Persis di Liga 2 2021.

“Manajemen baru mungkin berpegang pada pasal perjanjian tapi kalau manajemen lama tidak mau membayar karena merasa sudah tidak bertanggung jawab lagi bagaimana? Sementara ekses tunggakan gaji ini akan selalu melekat pada klub hingga ada penyelesaian,” ujar Yudi kepada Solopos.com, Minggu (15/8/2021).

Baca Juga: Duh, Selain Tunggakan Gaji Persis Juga Dianggap Melanggar Aturan Bosman 

Sesepuh Pasoepati, Mayor Haristanto, menilai kasus tunggakan gaji harus segera diselesaikan mengingat kompetisi bakal bergulir bulan depan.

Terlebih, APPI telah memberi peringatan klub tidak akan dapat mendaftarkan pemainnya jika masalah tunggakan gaji belum kelar.

“Saya melihat manajemen kurang jeli saat mengakuisisi dari pihak Vijaya. Sekarang mereka harus ikut bertanggung jawab mencari solusi dengan pihak Vijaya. Intinya hak pemain harus diutamakan.”

Lepas Tangan

Sementara itu APPI meminta manajemen baru di bawah Kaesang tak lepas tangan dalam kasus tunggakan gaji.

APPI menyebut mestinya ada audit keuangan menyeluruh dalam proses akusisi kepemilikan, termasuk di dalamnya utang piutang.

“Jadi tidak bisa pemilik baru lepas tangan atau berdalih itu tanggung jawab pemilik lama. Itu harus dibuktikan dari pengelola yang lama ke yang baru,” ujar Legal APPI, Jannes Silitonga.

Media Officer Persis, Bryan Barcelona, mengatakan manajemen anyar kesulitan melakukan audit keuangan dalam proses akuisisi.

Hal ini karena manajemen lama tidak menyertakan financial statement atau dokumen terkait tunggakan gaji pemain.

“Namun kami tetap mengupayakan mediasi dengan pihak terkait agar permasalah ini segera selesai.”

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya