SOLOPOS.COM - Ganda putra Indonesia, Muhammad Rian Ardianto (kiri)/Fajar Alfian, bertanding di laga kedua fase Grup A BWF World Tour Finals 2022 di Nimibutr Arena, Bangkok, Thailand, Kamis (8/12/2022). (Antara/Handout/Humas PBSI)

Solopos.com, JAKARTA – Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mulai merancang persiapan untuk menghadapi musim kompetisi 2023 bagi atlet penghuni Pelatnas Cipayung. Faktor nonteknis menurut PP PBSI menjadi fokus mereka.

“Di tahun depan kita akan fokus pada pembenahan dan peningkatan faktor nonteknis,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (12/12/2022).

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Hal tersebut diungkapkan Rionny menyikapi hasil dari BWF World Tour Finals 2022 yang berlangsung di Bangkok, Thailand, 7-11 Desember 2022.

Menurut Rionny, para pemain Indonesia tampil cukup baik dan mampu menyabet dua runner-up yang dibukukan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting.

Bahkan lima wakil lainnya yang bermain pada seluruh nomor sudah menunjukkan permainan yang memuaskan. Hanya saja, faktor nonteknis masih menjadi ganjalan bagi wakil Indonesia untuk bermain lebih prima.

Baca Juga: Hasil Akhir BWF World Tour Finals 2022: Dominasi China dan Tahunnya Yamaguchi

Ia mencontohkan, ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus bisa memperbanyak variasi permainan dan memperkuat pertahanan.

“Pola permainan Apri/Fadia sudah mulai terbaca lawan, jadi harus dicari variasi-variasi lain agar tidak monoton. Pertahanannya juga diperkuat,” kata Rionny.

Penilaian serupa juga ditujukan kepada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Ganda putra peringkat ketiga dunia itu dinilai sudah mengantongi kemampuan yang sangat baik, sayangnya faktor nonteknis masih belum mereka pecahkan. Mereka belum bisa menjaga konsistensi permainan saat berada dalam poin-poin penting.

Baca Juga: Juara BWF World Tour Finals di Tahun Pertama, Begini Komentar Ganda Putra China

Namun, Rionny turut mengapresiasi perkembangan positif pemain lainnya, misalnya Gregoria Mariska Tunjung yang terbilang tahan banting kala menghadapi lawan-lawan berat pada penyisihan grup.

“Gregoria sudah bisa mengalahkan Chen Yu Fei, merepotkan An Se Young serta Akane Yamaguchi. Itu sesuatu yang cukup luar biasa. Kepercayaan diri dan mentalnya sudah mulai kembali, ini yang penting. Tapi PR-nya adalah di ketahanan otot dan sedikit fokusnya. Kita akan terus tingkatkan,” kata Rionny.

Baca Juga: Kalah di BWF World Tour Finals 2022: Berikut Perjalanan Hendra/Ahsan Musim Ini

Rionny menegaskan bahwa perjuangan maksimal bukan berarti evaluasi tidak dilakukan. Ia berharap anak-anak asuhnya untuk memperbaiki apa yang masih menjadi kekurangan-kekurangan.

“Saya sudah sampaikan ke anak-anak untuk mengevaluasi permainan secara rinci lewat video analisis. Segala kekurangan akan diperbaiki bersama pelatih, yang penting mereka ada kemauan memperbaiki dan meningkatkan kemampuan,” pungkas Rionny.

Faktor nonteknis memang berpengaruh terhadap para pemain dalam mengarungi kompetisi bulu tangkis yang berlangsung sepanjang tahun dan ditutup lewat pertarungan BWF World Tour Finals.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya