SOLOPOS.COM - Flandy Limpele (pbsi.id)

Solopos.com, JAKARTA – Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mengungkap alasan jabatan Flandy Limpele tidak naik ke tingkat utama selama di Pelatnas Cipayung.

Menurut Ketua Harian PP PBSI, Alex Tirta, PBSI punya pertimbangan baku sebelum menaikkan tingkat jabatan pelatih seperti masa tugas hingga pembuktian prestasi di lapangan.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

“Pasalnya, dia juga belum membuktikan hasil polesannya. Belum ada prestasi besar yang bisa dibanggakan untuk diberi kepercayaan sebagai pelatih kepala pelatnas utama,” kata Alex dikutip Antara, Rabu (1/3/2023).

Selain itu, menurut Alex, masa tugas Flandy Limpele yang belum genap satu tahun juga menjadi ganjalan bagi mantan pebulu tangkis nasional itu bisa menempati jabatan yang sebelumnya ditinggalkan Nova Widianto.

Alex menilai sebenarnya Flandy Limpele punya peran vital untuk mendorong prestasi ganda campuran pratama, sayangnya hal tersebut belum bisa dibuktikan karena sudah telanjur resign (mundur) dari Pelatnas Cipayung.

“Coach Flandy belum setahun bertugas dan belum memiliki prestasi besar yang membanggakan sebagai pelatih ganda campuran pratama. Karena untuk bisa menjadikan pemain muda menjadi juara membutuhkan proses dan waktu tidak singkat,” kata Alex.

Flandy Limpele mundur dari Pelatnas PBSI
Ketua Harian PP PBSI, Alex Tirta (kedua dari kanan), saat memberikan keterangan menjelang Indonesia Masters 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (6/6/2022). (Antara/Muhammad Adimaja)

Flandy Limpele yang sebelumnya menukangi sektor ganda campuran pratama memutuskan mundur dari pelatnas untuk bergabung ke Asosiasi Bulu Tangkis Hong Kong dengan jabatan kepala pelatih sektor ganda.

Turut beredar kabar bahwa kepergian Flandy tersebut akibat tak mendapat kesempatan untuk menduduki posisi kepala pelatih ganda campuran utama yang kosong selepas ditinggalkan Nova Widianto.

Tak hanya itu, pranata manajemen di PBSI juga dianggap tak mendukung keinginan Flandy Limpele pada atmosfer pekerjaan yang lebih menantang di level atas. Termasuk aspek gaji yang juga dinilai tak sesuai.

Menyikapi hal tersebut, Alex Tirta mengatakan bahwa PBSI sudah berkomitmen dan memprogramkan menaikkan pendapatan semua pelatih. Mulai Januari tahun 2023, pendapatan semua pelatih sudah bertambah lebih besar dibanding tahun lalu.

“Jadi tidak benar kalau PBSI disebut tidak berkomitmen untuk menaikkan pendapatan pelatih. Semua pelatih penghasilannya bertambah di tahun 2023 ini,” Alex menegaskan.

Berkaca dari peristiwa tersebut, menurut Alex Tirta, terlihat coach Flandy Limpele sebenarnya takut menghadapi tantangan dalam kepelatihan di Pelatnas Cipayung.

Alex menegaskan sesuai komitmen awal, ia seharusnya berani melewati tantangan berat untuk tiga atau empat tahun ke depan dengan tetap menukangi ganda campuran pratama.

“Dia sepertinya takut dan tidak berani menerima tantangan membina pemain-pemain muda sektor ganda campuran di pelatnas pratama. Tantangannya jauh lebih berat dibanding melatih pemain yang sudah jadi,” pungkas Alex.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya