Sport
Selasa, 23 Juli 2013 - 23:10 WIB

PELATIH BARCELONA : Tata Martino Dipilih untuk Teruskan Tiki-Taka

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Gerardo “Tata” Martino pelatih baru Barca (Istimewa)

Advertisement

Solopos.com, BARCELONA— Petinggi Barcelona tentu memiliki alasan kuat kenapa mereka memilih Gerardo “Tata” Martino sebagai suksesor Tito Vilanova, ketimbang nama-nama lain. Salah satunya, klub berjuluk Blaugrana itu ingin meneruskan tradisi permainan tiki-taka yang telah menjadi ciri dan karakter permainan Xavi Hernandez dkk selama ini.

Dilansir sport360.com, Selasa (23/7/2013), dalam karier kepelatihannya, Martino banyak terinspirasi dengan gaya mantan bosnya di Newell’s Old Boys, Marcelo Bielsa. Menariknya, metode yang dipakai Bielsa untuk meramu tim hampir sama dengan gaya yang diusung mantan manajer Barcelona, Josep “Pep” Guardiola, yakni menekan lawan secara ketat dan terus-menerus, sekaligus mengoptimalkan umpan-umpan pendek untuk menguasai ballposisition.

Hal serupa juga diterapkan Martino saat menangani Newell’s Old Boys, klub terakhir yang dilatihnya. Kesamaan filosofi permainan itulah yang diperkirakan menjadi alasan petinggi Blaugrana untuk merekrut pelatih berusia 50 tahun itu dengan kontrak berdurasi dua musim.

Advertisement

Di sisi lain, kedatangan Martino mungkin tidak akan membuat nyaman dua asisten Barca sebelumnya, Jordi Roura dan Rubi. Keduanya bisa saja segera menuju pintu keluar Nou Camp, mengingat Martino bakal membawa dua asistennnya sekaligus ke Barca.

Meski belum begitu banyak dikenal di Eropa, Martino pernah mencuri perhatian media-media Negeri Matador ketika mendampingi Timnas Paraguay melawan La Furia Roja di perempat final Piala Dunia 2010 di Ellis Park, Johannesburg.

Saat itu, pasukan Martino membuat Spanyol menemui jalan terjal untuk menembus semifinal. Paraguay memberi ancaman bagi Spanyol, ketika Cardozo mendapat hadiah penalti, meski akhirnya tendangan pemain Paraguay dari titik putih itu mampu dihentikan kiper La Furia Roja, Iker Casillas.

Advertisement

Beruntung, tak lama kemudian La Furia Roja akhirnya mampu lolos ke semifinal melalui gol David Villa pada menit ke-81. Spanyol sendiri akhirnya menobatkan diri sebagai kampiun di turnamen akbar itu. (Hanifah Kusumastuti/JIBI)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif