SOLOPOS.COM - Pemain Jakarta Pertamina Fastron, Oleksandra Bytsenko (kiri), melepaskan smes dan coba diblok pemain Jakarta BIN, Chen Peiyan (tengah) dan Shintia Alliva Mauludina (kanan), pada final four Proliga 2023 di Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/3/2023). (Antara/Mohammad Ayudha)
Solopos.com, SOLO – Pelatih Jakarta BIN, Octavian, menyampaikan komentarnya seusai timnya dikalahkan Jakarta Pertamian Fastron dalam pertandingan final four Proliga 2023, Jumat (10/3/2023).
Dalam pertarungan yang digelar di GOR Sritex Arena Solo tersebut, Jakarta BIN takluk dengan skor 1-3 dari Pertamina Fastron.
Kekalahan tersebut membuat peluang Jakarta BIN ke grand final cukup rumit bahkan harus bergantung dengan hasil pertandingan Jakarta Pertamina Fastron melawan Bandung bjb Tandamata.
Pelatih Jakarta BIN, Octavian, secara sportif mengakui keunggulan Jakarta Pertamina Fastron. Bahkan ia memuji laga kali ini merupakan laga terbaik melawan Jakarta Pertamina Fastron.
“Set kedua banyak kesalahan sendiri, kami terserang. Serangan kami mati, kadang mati sendiri. Set ketiga menjadi down ini yang saya takutkan,” kata dia dalam sesi jumpa pers seusai pertandingan.
Ia menambahkan kondisi permain juga dalam tekanan, banyak pemain emosi. Ia juga mengakui terlambat dalam mengambil keputusan memgganti Chen Peiyan
“Saya telat dalam (melakukan) pergantian. Memang riskan. Pemain kami banyak error. Peiyan dalam latihan kami drill sangat bagus, tapi tidak dapat. Saya menyadari kurang cepat untuk mengganti Peiyan,” kata dia.
Ia menambahkan kekalahan ini membuat peluang ke grand final Proliga 2023 cukup berat. Menurutnya, Jakarta BIN harus menang 3-0 melawan Gresik Petrokimia dan Pertamina Fastron harus kalah 0-3 dari Bandung bjb.
“Tapi bjb sudah ke final. Kami menggantungkan hasil pertandingan (Pertamina Fastron vs Bandung bjb),” kata dia.