SOLOPOS.COM - Leonardo Medina (Ofisial Persis Solo)

Solopos.com, SOLO – Pelatih Persis Solo, Leonardo Medina mengaku sangat kagum dengan passion terhadap sepak bola di Indonesia. Atmosfer sepak bola Tanah Air yang sangat besar, membuatnya jatuh cinta di musim pertamanya di Indonesia.

Bahkan, Leonardo Medina menato lengan kanannya dengan gambar burung bertuliskan Laskar Sambernyawa sebagai klub yang dia bela saat ini.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Leonardo Medina tiba di Indonesia pada pertengahan Oktober 2022 lalu. Dia datang setelah beberapa pekan kursi kepelatihan Persis Solo dipegang Rasiman sebagai caretaker.

Leonardo Medina membawa Persis Solo dalam 23 pertandingan dengan catatan 8 kemenangan, 9 hasil seri, dan menelan 6 kekalahan. Waktu yang singkat ini, membuatnya kagum dengan masyarakat Indonesia menunjukkan cintanya kepada sepak bola.

“Saya sudah berada di sini selama enam atau tujuh bulan. Satu hal yang saya perhatikan adalah bicara soal passion dan semangat dari semua elemen sepak bola Indonesia,” kata Leonardo Medina belum lama ini.

Pria asal Meksiko tetap mengagumi Liga Indonesia meskipun kompetisi di negara asalnya lebih tertata dengan rapi. Tak jarang beberapa nama besar, seperti Keisuke Honda, pernah bermain di Liga MX.

Leonardo Medina menyebut salah satu hal yang disorotinya di Liga 1 adalah kualitas wasit. Menurutnya, kualitas wasit di Indonesia perlu ditingkatkan lagi. Hal ini berulang kali dia sampaikan dalam jumpa pers setelah laga bersama Persis Solo.

“Peningkatan yang harus dilakukan oleh sepak bola indonesia di musim depan, berdasarkan pengalaman saya, tanpa mengurangi rasa hormat adalah wasit, karena itu beberapa kali saya mengatakan kita butuh VAR,” ungkap dia

“Tapi wasit juga manusia yang bisa melakukan kesalahan, namun bagaimana kualitas wasit harus jauh lebih baik,” lanjut mantan asisten pelatih Johor Darul Ta’zim ini.

Leonardo Medina juga menyoroti kompetisi usia muda yang belum berjalan dengan baik. Untuk memunculkan pesepak bola yang berkualitas, Indonesia butuh kompetisi usia muda yang tertata rapi.

Untuk urusan usia muda ini, Leonardo Medina tentunya sangat paham. Sebelum menangani tim senior, ia lebih dahulu menjalani tahapan bersama tim usia muda di benua Eropa dan Amerika.

Di Persis Solo, tim usia muda berlatih secara rutin. Bahkan, mereka sampai menggelar kegiatan bersama beberapa klub ketika PT Liga Indonesia Baru (LIB) tak menggulirkan Liga 1 U-20.

“Saya datang dari negara yang sangat terkonsentrasi pada pembinaan talenta muda. Menurut saya, seharusnya talenta muda juga bermain seperti senior di sebuah kompetisi yang sama,” paparnya.

Leonardo Medina berharap perbaikan bisa dilakukan pada musim kompetisi mendatang. Perubahan akan membuat sepak bola Indonesia berjalan ke arah yang lebih baik.

“Jadi, pada musim depan ada dua aspek yang perlu ditingkatkan, yaitu pembinaan akademi, kualitas kompetisi usia muda dan kualitas pengadil lapangan,” kata Leonardo Medina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya