SOLOPOS.COM - LEWATI ADANGAN-Pemain NSH GMC Riau, Yanto Max(kanan) berusaha melewati hadangan pemain Pelita Jaya Esia Jakarta,Daniel Wenas dan Ponsianus Indrawan dalam ajang Flexi NBL Indonesia di Sritex Arena, Solo, Selasa (10/1/2012). Pelita Jaya menekuk NSH GMC dengan angka 100-38.(JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

LEWATI ADANGAN-Pemain NSH GMC Riau, Yanto Max(kanan) berusaha melewati hadangan pemain Pelita Jaya Esia Jakarta,Daniel Wenas dan Ponsianus Indrawan dalam ajang Flexi NBL Indonesia di Sritex Arena, Solo, Selasa (10/1/2012). Pelita Jaya menekuk NSH GMC dengan angka 100-38.(JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO--Layup Erick Christopher Sebayang dua menit menjelang quarter pamungkas, membawa Pelita Jaya Esia Jakarta menyentuh poin 100 dari pertandingan seri II NBL di Sritex Arena, Solo, Selasa (10/1/2012) sore. Torehan guard 27 tahun itu sekaligus mencukur NSH GMC Riau yang hanya mengantongi angka 38.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Erick juga menyumbang dua angka untuk Pelita lewat rebound tiga menit jelang wasit menyudahi pertandingan. Sementara Kelly gagal membawa pelita melewati angka 100 setelah tembakan tiga angkanya membentur ring tim Riau itu.

Meskipun mampu memberi jarak cukup telak, anak didik Rastafari Horongbala itu beberapa kali gagal menjebloskan poin ke ring NSH. Center jangkung milik NSH, Max Yanto, beberapa kali membuat Erick dkk harus menyerah untuk perebutan bola atas. Seperti diketahui, eks Indonesia Muda saat putaran IBL lalu itu, memiliki modal tinggi badan 216 cm.

Meskipun demikian, Yanto beberapa kali gagal menambahkan poin bagi tim yang baru masuk ke NBL itu. Cedera lututnya belum mendukung Yanto tampil maksimal dalam pertandingan tersebut. “Saya masih menerima terapi untuk cedera lutut saya. Tapi saya selalu semangat, untuk pertandingan besok juga,” tandas Yanto kepada wartawan selepas pertandingan itu.

Pemain usia 28 tahun itu tak mengelak timnya terlalu sulit mengejar ketertinggalan dari Pelita. “Kami baru naik ke NBL dan Pelita masih jauh sementara kami peringkat bawah, jadi wajar saja,” imbuhnya.
Menurutnya, kondisi itu sangat berkaitan dengan faktor mental rekan-rekannya. “Soal mental juga,” tukasnya.

(JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya