SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SLEMAN—Para pemain PSS Sleman dianggap kurang memiliki mental yang kuat dalam proses penyelesaian akhir sehingga membuang peluang mencetak gol.
Asisten manajer PSS bidang teknik Bambang Nurjoko mengungkapkan faktor emosi yang masih labil membuat pemain kurang tenang dalam membuat penyelesaian akhir. Penyebabnya, pemain tidak sungguh-sungguh menciptakan penyelesaian akhir yang baik dalam latihan.
“Seharusnya dalam latihan mereka benar-benar serius dan berusaha untuk mencetak gol,” ujar Bambang saat ditemui Harian Jogja di Stadion Maguwoharjo, Rabu (18/1) sore. Jika dalam latihan para pemain tidak berusaha sekuat tenaga, dalam laga sebenarnya bakal lebih berat.
Hal ini dikarenakan dalam pertandingan banyak tekanan yang dilakukan lawan ketika pemain hendak mencetak gol. “Kalau tidak membiasakan diri di latihan saat pertandingan akan berat,” tambah Bambang Nurjoko.
Karena itu, Bambang mengaku sudah memberikan masukan kepada pelatih Widiyantoro untuk bisa mengoreksi kesalahan para pemain saat gagal menjebol gawang dalam latihan. Dengan koreksi, tentunya para pemain bakal semakin berusaha untuk memperbaiki kesalahan.
Asisten manajer itu menambahkan seharusnya dalam latihan, baik taktik maupun fisik, para pemain harus benar-benar serius dan selalu dikoreksi jika melakukan kesalahan. Dengan demikian mental mereka bakal terlatih untuk menghadapi pertandingan-pertandingan besar.
Manajer PSS Rumadi sebelumnya pernah mengungkapkan faktor emosi yang masih labil menyebabkan sepakan para pemain di depan gawang sering melenceng atau bisa dijangkau kiper. Menurut dia, ketenangan dan jeli mengarahkan bola menjadi kunci untuk mencetak gol.
Dari persiapan PSS menghadapi Persis Solo pada 21 Januari besok, rencananya rombongan PSS bakal bertolak ke Solo pada Jumat (20/1) pagi ini sekitar pukul 10.00 WIB. Sore harinya, mereka langsung menggelar latihan pengenalan lapangan di Stadion Manahan.(Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)