SOLOPOS.COM - Piagam penghargaan untuk pemain SFA ternyata bertandatangan palsu. Ist/dok/ilustrasi

Pemalsuan tanda tangan Ketua Umum Asprov PSSI Jateng dipalsukan untuk piagam penghargaan.

Solopos.com, SOLO — Solo Football Academy (SFA) mengklaim sebagai korban penipuan dalam kasus pemalsuan tanda tangan Ketua Umum Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah, Johar Ling Eng.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Sekolah sepak bola (SSB) asal Kota Bengawan itu kedapatan memalsukan tanda tangan Johar Ling Eng serta stempel PSSI Jateng dalam piagam penghargaan yang diberikan kepada para pemain juara turnamen SFA Intercity Cup Se-Jawa Bali, Desember 2014.

Skandal itu terungkap setelah salah seorang pemain SSB hendak mengajukan legalisasi piagam ke Asprov PSSI Jateng. Johar Ling Eng yang tidak pernah merasa menandatangani piagam itu lantas angkat suara.

SFA dituding melanggar tindak pidana pemalsuan tanda tangan seperti tertera pada pasal 263 KUHP serta tindak penipuan publik seperti pada pasal 378 KUHP. Namun, Asprov Jateng belum mengajukan tuntutan resmi kepada SFA.

Pemilik SFA, Qorib Erick Masykuri, pun tak menyangkal tanda tangan Johar Ling Eng dalam piagam yang mereka buat adalah palsu. Namun, dia mengklaim tidak mengetahui pemalsuan itu.

“Itu [pembuatan piagam] ditangani oleh salah satu pelatih kami. Dia mengaku bisa mencarikan tanda tangan Ketua Asprov PSSI untuk meningkatkan nilai turnamen. Kami ya percaya saja. Saya juga baru tahu hari ini [kemarin] kalau ternyata tanda tangannya palsu,” ujar Erick, saat dihubungi Espos, Sabtu (20/6/2015).

Atas kesalahan itu, Erick mengaku telah memberhentikan pelatih yang enggan dia sebut namanya. SFA juga berkoordinasi dengan Asosiasi Cabang (Ascab) PSSI Solo untuk menyelesaikan persoalan itu secara kekeluargaan.

“Sudah bicara dengan Pak Paulus [Ketua Umum Ascab PSSI Solo, Paulus Haryoto]. Beliau bersedia menjembatani. Intinya, SFA bisa aman. Kasus ini yang bertanggung jawab ya oknum yang bersangkutan [pelatih], karena dia yang membuat tanda tangan itu,” jelas Erick.

Untuk menyelesaikan persoalan itu, Erick berencana bertandang ke kantor Asprov PSSI Jateng bersama dengan pengurus Ascab PSSI Solo, Senin (22/6/2015). “Saya tetap merasa bersalah dan bertanggungjawab. Saya meminta maaf kepada Asprov dan masyarakat atas kejadian ini. Kami tidak bermaksud memalsukan tanda tangan itu,” imbuh dia. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya