SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pembalap wanita asal Spnayol, Maria Herrera menjadi angin sejuk di paddock Moto3.

Solopos.com– Kehadiran Maria Herrera di Moto 3 menjadi pemandangan menarik tersendiri di musim ini. Gadis muda berusia 18 tahun itu berada di paddock bukan lantaran menjadi grid girl atau pun umbrella girl. Tapi, Herrera ada di dalam kejuaraan balap motor yang dulu bernama kels 125 cc ini untuk membalap.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Ya, sejak musim 2015 ini remaja asal Spanyol itu resmi menjadi pembalap Moto 3. Ia menjadi perempuan kedua yang turut merasakan ganas aspal lintasan balap setelah Ana Carrasco yang juga Spaniard. Meskipun perempuan, aksi Herrera di atas kuda besi tim Husqvarna Factory Laglisse Team tak perlu diragukan.

Gadis kelahiran Toledo, Spanyol, itu merupakan pembalap perempuan pertama yang mampu memenangi balapan FIM CEV Repsol series di Motorland Aragón bersama Junior Team Estrella Galicia 0,0, 2013 lalu. Di musim 2014 ia tampil di Moto 3 sebanyak tiga kali dengan bantuan wild card. Barulah di musim ini ia menjadi pembalap Moto 3 penuh.

“Ini adalah musim pertama saya [Moto 3]. Semua tentang belajar beradaptasi dengan motor serta berbuat banyak untuk kejuaraan ini. Apalagi sirkuit yang saya datangi adalah hal baru,” ujar Herrera, dilansir Motogp, Kamis (2/7/2015).

Herrera sudah melakoni delapan seri. Tapi, ia gagal merampungkan balapan sebanyak tiga kali. Ia paham tak bisa langsung tampil menawan. Maka dari itu, masa debut di Moto 3 ini ia pergunakan untuk beradaptasi dengan motor. Selain itu, ia belajar dari video game untuk membantunya mengenali karakter sirkuit.

Menurutnya, melalui game ini ia bisa mempelajari sirkuit yang akan ia pakai untuk perlombaan. Meskipun dari segi teknis pengaturan gigi motor misalnya, ia tak bisa tergantung dari game. Tapi, permainan semacam ini sangat membantunya menyesuaikan diri.

Di sisi lain Herrera sangat bersyukur punya kesempatan besar untuk melejitkan karier di dunia balap. Ia mendapat peluang itu setelah naik kelas dari ajang FIM CEV Repsol ke Moto 3. Apalagi pihak keluarga mendukung penuh kegiatan ini.

“Ayah saya selalu datang saat balapan. Ibu pun demikian. Bagi mereka ini adalah pengorbanan karena kejuaraan ini membikin saya harus bepergian jauh ke berbagai tempat,” ungkap pembalap yang finis terbaik ke-15 di Moto 3 ini. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Ini dia pembalap perempuan di Moto3, Maria Herera. Ist/dok

Ini dia pembalap perempuan di Moto3, Maria Herera. Ist/dok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya