SOLOPOS.COM - Pembekuan PSSI oleh Menpora berdampak kepada terhentinya kompetisi ISL. Ist/dok

Pembekuan PSSI oleh Menpora akan ditindaklanjuti dengan Tim Transisi. SK tim ini akan segera turun.

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) segera menurunkan Surat Keputusan (SK) Tim Transisi.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Juru bicara Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan penerbitan SK Tim Transisi tidak membutuhkan waktu lama. “SK Tim Transisi urusan bagian hukum biasanya tidak akan terlalu lama. Sama seperti waktu pembentukan Tim Sembilan pengumuman 2 Januari lalu tiga hari kemudian sudah keluar,” kata dia.

Setelah SK turun, tim yang mengambil alih tugas dan wewenang PSSI itu akan menggelar rapat perdana pekan ini. Namun, Gatot belum bersedia membeberkan waktu dan lokasi rapat Tim Transisi.

“Yang pasti rapat pertama menjelaskan soal road map seperti apa karena kami tidak akan memberikan cek kosong baru kemudian bagaimana penugasannya. Tapi yang harus ditegaskan di sini adalah jika Tim Transisi ini tidak harus setiap hari di kantor. Sepekan sekali atau dua pekan sekali hadir saja sudah bagus,” tutur dia.

Gatot menerangkan Tim Transisi akan memiliki organ atau semacam tim teknis untuk membantu tugas mereka. Dengan demikian, para anggota Tim Transisi tidak perlu khawatir pekerjaan tersebut akan menyita waktu mereka.

Sebelumnya, tiga anggota Tim Transisi telah mengundurkan diri. Mereka adalah Velix Wanggai, Darmin Nasution, dan Farid Husain. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, pun memberi isyarat ingin menanggalkan posisinya di Tim Transisi.

“PR [pekerjaan rumah] sebagai Wali Kota banyak sekali. Jadi saya tidak akan menyita banyak waktu soal ini [tim transisi]. Saya sudah bilang, kalaupun masih di tim hanya sebatas memberi pandangan saja. Tidak akan ikut rapat, saya mah begini saja. Jadi pekan ini saya memberi keputusan, tetap memberi pandangannnya di dalam, atau dari luar,” ungkap Ridwan Kamil, dilansir bola.liputan6.com, Selasa (12/5).

Sementara itu, PT Liga Indonesia (LI) tetap kukuh menolak permintaan pemerintah untuk menggelar kompetisi musim ini. Pernyataan itu ditegaskan CEO PT LI, Joko Driyono, terkait agenda Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan operator liga itu di Jakarta, Rabu (13/5/2015). Menurut Joko, rapat tersebut berstatus luar biasa karena melihat kondisi sepak bola Indonesia saat ini.

“Namanya saja RUPS luar biasa, karena biasanya Liga menggelar RUPS kalau kompetisi selesai. Tapi rapat ini harus kami lakukan karena keputusan PSSI yang menghentikan kompetisi,” tutur dia.

Joko menjelaskan ada beberapa agenda penting yang dibahas terkait kelanjutan kompetisi, proyeksi keuangan, hingga rencana mengadakan turnamen piala liga. “Tentu direksi perlu menyampaikan di forum pemegang saham untuk pertanggungjawaban program dan keuangan dari 2 Mei lalu atau Maret lalu,” sahut mantan Sekjen PSSI itu. (Tri Indriawati/Detik/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya