Sport
Sabtu, 7 Februari 2015 - 05:25 WIB

PEMBENTUKAN TIM PERSIS : Masih Keropos di Lini Belakang

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemain Persis sedang berlatih untuk menghadapi liga Divisi Utama yang segera bergulir. JIBI/Solopos/

Pembentukan Tim Persis Solo masih belum memuaskan. Ini terlihat masih eroposnya di lini belakang.

Solopos.com, SOLO — Pembentukan tim Persis Solo telah berjalan sejak satu bulan terakhir, tapi skuat berjuluk Laskar Sambernyawa itu belum menemukan komposisi yang pas di lini belakang.

Advertisement

Skuat polesan Aris Budi Sulistyo itu memiliki empat pemain di posisi wing bek dan lima bek tengah. Komposisi barisan pertahanan Persis semakin keropos dengan hengkangnya bek kiri Qoiron Sandy Tyas ke PSBK Kota Blitar. Kini, Laskar Sambernyawa hanya bisa mengandalkan Very Rusgiantoro dan Yusuf K di posisi bek kiri.

“Yang paling berantakan di bek kiri. Saya akan lihat bagaimana perkembangan di latihan sore nanti [kemarin]. Kalau masih crowded ya berarti kami butuh tambahan satu bek kiri lagi,” kata Pelatih Persis, Aris Budi, saat dijumpai wartawan seusai latihan di Stadion Sriwedari, Jumat (6/2/2015) pagi.

Sebelumnya, Aris mengatakan ingin memanggil kembali Sandy meski mantan anak buahnya di Persik Kediri itu dikabarkan telah menyepakati kontrak dengan PSBK. Dia menilai Sandy merupakan sosok ideal untuk menutup lubang di lini belakang Persis musim ini.

Advertisement

“Tapi [sebelum memanggil Sandy], saya akan mencoba mengatasi masalah bek kiri dengan memasang Very dengan Khokok [Rinarto]. Dia [Khokok] juga bisa bermain di bek kiri,” imbuh arsitek berusia 44 tahun itu.

Selain krisis bek kiri, Aris juga mengeluhkan kurang rapatnya jantung pertahanan Laskar Sambernyawa. Persis memang tercatat memiliki lima orang stopper. Namun, bek tengah andalan musim lalu, Liswanto, kerap izin meninggalkan latihan karena harus menjalankan tugas di kesatuan TNI.

“Liswanto sudah dua hari izin. Padahal, materi latihan fisik dalam dua hari ini kan cukup penting untuk persiapan tim. Kalau seorang pemain tidak berlatih selama dua hari, kondisi fisiknya tentu menurun,” tutur dia.

Advertisement

Ditanya soal keinginan mempertajam lini depan, Aris mengaku tak ingin buru-buru berburu striker tambahan. Menurut dia, perburuan striker haus gol bisa dilancarkan sembari mematangkan persiapan tim.

“Memang butuh [tambahan striker], tapi banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Pertama, harga striker yang bagus tentu mahal. Kedua, apakah harga itu sesuai dengan kondisi finansial tim,” terang Aris. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif