SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA- Komisi Banding (Komding) PSSI memotong hukuman pemain Persiwa Wamena Pieter Rumaropen dari seumur hidup menjadi satu tahun tidak boleh aktif dipersepakbolaan nasional.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Pengurangan hukuman pemain yang memukul wasit Muhaimin saat Persiwa menghadapi tuan rumah Pelita Bandung Raya itu diputuskan pada rapat komisi banding di Kantor PSSI Senayan Jakarta, Kamis (23/5/2013).

“Selain merevisi hukuman menjadi satu tahun, komisi banding juga memberikan sanksi denda sebesar Rp100 juta dan harus dibayar paling lambat 31 Mei,” kata Ketua Komisi Banding PSSI Muhammad Muhdar seusai rapat.

Menurut dia, beberapa pertimbangan yang digunakan untuk merevisi hukuman Pieter Rumaropen diantaranya usia pemain sudah mendekati 30 tahun dan karir sebagai pemain bola dinilai sudah tidak lama lagi.

Selain itu usia yang dinilai mulai senior, kata dia, Pieter Rumaropen merupakan tulang punggung keluarga. Dengan beberapa pertimbangan itu maka hukuman Pieter Rumaropen direvisi.

“Hukuman satu tahun kami nilai cukup berat. Ini adalah keputusan paling tinggi. Sebelumnya tidak ada keputusan banding yang lebih dari enam bulan,” kata Muhdar menambahkan.

Muhammad Muhdar menegaskan, hukuman selama satu tahun tidak berkarir dalam persepakbolaan nasional dinilai sangat berat. Apalagi harus ditambah membayar denda Rp100 juta.

“Denda dibayar oleh Persiwa. Jika tidak dibayar sesuai dengan jadwal maka pemain yang bersangkutan menjadi pemain ilegal,” kata Muhdar dengan tegas.

Kasus Pieter Rumaropen yang memukul wasit Muhaimin saat timnya menghadapi tuan rumah Pelita Bandung Raya dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) cukup mendapatkan perhatian dunia karena diberitakan secara internasional.

Saat Komisi Disiplin PSSI yang diketuai Hinca Pandjaitan menghukum Pieter Rumaropeng dihukum seumur hidup, banyak apresiasi yang didapatkan, tetapi dengan adanya revisi kemungkinan akan muncul pergunjingan baru.

Sementara itu Pieter Rumaropen saat dikonfirmasi mengaku bersyukur atas keputusan Komding PSSI. Dengan adanya keputusan itu peluang untuk bermain sepak bola masih terbuka.

“Jelas kami bersyukur, tapi saya belum bisa bicara banyak. Saya harus konsultasi dengan manajemen apalagi saya belum menerima surat keputusan itu,” kata Pieter Rumaropen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya