SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Solo menyayangkan pencoretan usulan anggaran senilai Rp 6,4 miliar dalam perubahan untuk 12 item kegiatan.

Hal itu ditegaskan Ketua Bidang Organisasi, Monotoring dan Evaluasi (Monev) KONI Solo, Paulus Haryoto ketika dijumpai wartawan, Selasa (7/9). Paulus menuturkan, pencoretan anggaran untuk KONI menunjukkan perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) terhadap pengembangan kegiatan olahraga di Kota Bengawan amat minim.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

“Kami sudah mengajukan proposal permohonan penambahan dana operasional dan kegiatan KONI melalui anggaran perubahan kepada Pemkot. Dalam proposal yang kami kirim, besaran dana yang kami usulkan senilai Rp 6 miliar,” ujarnya. Dari usulan tersebut, Paulus menambahkan, tidak serupiah pun yang disetujui Pemkot.

Lebih lanjut, Paulus menuturkan, usulan dana senilai Rp 6 miliar yang diajukan pihaknya akan digunakan untuk membiayai belasan kegiatan pengembagan kegiatan olahraga di Kota Bengawan. Di antaranya kegiatan pembinaan atlet, Kejurda, pelatihan atlet serta sejumlah kegiatan lain.

“Dalam anggaran penetapan, anggaran untuk KONI hanya Rp 3,5 miliar. Dana itu kemudian kami bagi rata untuk pengembangan macam-macam cabang olahraga yang bernaung di bawah KONI. Dengan alasan mepetnya anggaran itulah kami kemudian mencoba mengajukan tambahan anggaran melalui perubahan namun sayangnya ditolak,” tandasnya.

aps

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya