SOLOPOS.COM - Ferry Anto (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solopos.com, SOLO — Striker Persis Solo, Ferry Anto Eko Saputra, tak tampak batang hidungnya pada sesi latihan Rabu (15/10/2014) pagi, di Stadion Sriwedari, Solo. Padahal, saat itu seluruh skuat Laskar Sambernyawa terlihat hadir dan dengan sangat serius mengikuti porsi latihan yang diberikan pelatih Widyantoro itu.

Maklum, latihan itu sangat penting. Terlebih, latihan itu merupakan salah satu persiapan yang dilakukan Laskar Sambernyawa jelang menghadapi PSCS Cilacap, Sabtu (18/10/2014). Usut punya usut, absennya top scorer sementara Persis Solo itu lantaran dirinya mengalami musibah.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Toko fashion miliknya yang terletak satu atap dengan kediamannya di Jl. Slamet Riyadi No. 174 Kartasura dibobol maling, Rabu dini hari. Akibat musibah itu pun, Ferry pun harus membatalkan niatnya untuk mengikuti latihan.

“Sebenarnya tadi sudah siap-siap ikut latihan. Karena, saya juga kan semalam tidur di mess. Tapi, mendadak dapat telpon dari rumah karena toko saya baru disantroni maling. Jadi minta izin ke pelatih untuk absen dan mengurus kejadian ini ke kantor polisi,” tutur Ferry Anto kepada wartawan di rumahnya, Rabu siang.

Akibat kejadian ini, Ferry Anto pun mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Sebanyak 1.200 potong pakaian dengan berbagai model dan merek, ludes diangkut pencuri yang diduga menggunakan kendaraan roda empat.
“Semuanya ludes. Bahkan speaker aktif ikut dibawa. Total kerugian mencapai sekitar Rp60-80 juta,” tutur Ferry.

Ferry Anto mengaku selama ini memang jarang tinggal di rumah, terutama jika pada keesokan hari ada jadwal latihan bersama Persis. Rumah dan juga tokonya hanya ditinggali istri bersama anaknya, ditemani oleh seorang karyawan.

Saat kejadian itu, baik istri maupun pegawainnya yang bernama Siwi, tak mendengar suara-suara mencurigakan dari toko, yang terletak di lantai dasar rumahnya. Namun, saat berniat membuka toko di pagi hari, karyawannya dikejutkan dengan kondisi toko yang sudah berantakan dengan rooling door yang telah terbuka secara paksa.

Ferry menambahkan, bukan kali ini saja tokonya disantroni pencuri. Sebelumnya, tokonya juga sempat didatangi pencuri sekitar lima bulan lalu. “Namun, saat itu kerugiannya tak begitu banyak. Hanya sekitar Rp1,5 juta. Tapi sekarang kerugiannya sangat banyak dan membuat saya pikir-pikir untuk usaha seperti ini lagi,” imbuh pemain berambut gondrong itu.

Ferry mengaku sebagai pemain bola, penghasilan dari toko pakaian itu memang menjadi salah satu pemasukan tambahan untuk menunjang kebutuhan keluarga. Maklum, sebagai pemain bola Ferry pernah merasakan pahit dan manisnya kesulitan finansial. Terutama, saat gaji harus menunggak hingga beberapa bulan, seperti yang dialaminya saat membela tim Persis LPIS musim lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya