SOLOPOS.COM - Kapolda DIY Brigjen Polisi Ahmad Dhofiri ketika memberikan sambutan dalam Seminar Nasional Implementasi UU ITE untuk Mencegah Hoax di Media Sosial yang diselenggarakan Akademi BSI di Hotel Tara, Rabu (12/4/2017). (Arif Wahyudi/JIBI/Harian Jogja)

Kejadian pada hari Minggu itu menjadi evaluasi bagi aparat kepolisian

Harianjogja.com, SLEMAN—Kepala Polda DIY, Brigjen Polisi Ahmad Dofiri, mengingatkan kepada kalangan suporter sepak bola mengenai aksi anarkis yang dilakukan cuma merugikan klub yang didukung.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Baca juga : PENGADANGAN SUPORTER : Polda DIY Munculkan Opsi Laga Tanpa Penonton

“Tindakan anarkis hanya akan merugikan tim dibandingkan [dengan] mendukung,” ungkapnya di Polres Sleman, Selasa (9/5/2017). Hal itu dia tegaskan untuk menanggapi kejadian ricuh suporter pada Minggu (7/5/2017).

Menurut dia, kejadian pada hari Minggu itu menjadi evaluasi bagi aparat kepolisian. Alhasil, opsi tanpa penonton terbuka untuk dipertimbangkan demi menekan potensi ricuh. Ahmad mengaku tidak mungkin dilakukan larangan bertanding karena pertandingan sudah bergulir namun tetap harus ada rembukan terlebih dahulu.

Meski demikian, bisa saat diterapkan perpindahan lokasi pertandiangan ataupun larangan penonton. Hanya saja, pihak terkait harus melihat kenyataan yang ada dengan adanya sejumlah tindakan anarkis yang terjadi di sejumlah wilayah pada Minggu (7/5/2017).

Perpindahan lokasi akan dilakukan dengan pertimbangan klub tertentu yang memiliki kerawanan dengan skala besar sehingga harus dipindahkan di tempat yang lebih netral. Dofiri mengimbau masyarakat khususnya pendukung sepak bola untuk bersikap suportif dan disiplin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya