SOLOPOS.COM - Pengembangan sepak bola usia dini harus diperhatikan PSSI (PSSI)

Pengembangan sepak bola usia dini harus segera dilakukan. PSSI dan pihak swasta harus melakukan kerja sama untuk merealisasikannnya.

Solopos.com, JAKARTA — Pengembangan sepak bola usia dini di Indonesia belum terlalu diperhatikan oleh PSSI dan Pemerintah Indonesia. Selama ini turnamen sepak bola usia dini lebih banyak diselenggarakan oleh swasta.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Dikutip dari Pssi.org, Kamis (5/2/2015), Direktur Kompetisi PSSI, Tommy Welly, mengatakan pihak swasta telah menyelenggarakan banyak turnamen sepak bola usia dini di Indonesia. Pihak swasta juga dinilai lebih serius dalam melakukan pengembangan sepak bola usia dini.

Pria yang akrab disapa Towel ini ingin pengelolaan dan pengembangan sepak bola usia dini dikerjakan benar. Menurut Tommy Welly, pengembangan sepak bola harus dilakukan sejak awal untuk membentuk pemain sepak bola profesional.

“PSSI peduli pada pengembangan sepak bola usia dini. Kami mendukung semua pihak, baik itu swasta yang ingin menemukan bibit-bibit sepak bola. Ini tentunya mendukung kinerja PSSI,” kata Tommy Welly di Jakarta.

PSSI dan pihak swasta memang harus melakukan kerja sama dalam pengembangan sepakbola usia dini. Sinergi antara PSSI dan swasta memang dibutuhkan.

Menurut Tommy Welly, seluruh aspek penting dalam penyelenggaraan dan pengembangan sepak bola usia dini harus diselaraskan, dari mulai perizinan, hingga elemen penting dalam sepakbola itu sendiri, seperti lapangan dan bola.

“Bola adalah makanan pokok dalam sepak bola. Jangan yang keras. Lapangan juga harus diperhatikan. Apabila lapangannya rata dan rumputnya terlihat bagus, anak-anak pasti senang,” tambah Tommy Welly.

Tommy Welly menjadikan Jepang dan Malaysia sebagai contoh dalam pengembangan sepak bola usia dini. Menurutnya, kedua negara itu benar-benar serius dalam mencetak bibit-bibit baru.

“Segalanya perlu diperhatikan dengan benar. Jadi nanti kita akan melihat anak-anak ini kedepannya seperti apa. Kita harus mencari dan menemukan penerus Imran Nahumaruri, Ahmad Bustomi, dan lainnya. Oleh karena itu, PSSI juga membuka pintu pada pihak lain yang ingin membantu,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya