SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Martin Odegaard memilih taat pajak.

Solopos.com, MADRID – Kisah Lionel Messi yang dituduh mengemplang pajak 4,2 juta euro atau setara Rp66,3 miliar mungkin masih terngiang di benak publik sepak bola. Bintang Barcelona itu bahkan sampai diseret ke meja hijau atas tindakannya yang merugikan negara itu.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Belum lama ini giliran pemain Real Madrid, Cristiano Ronaldo, yang terbelit kasus penggelapan pajak. Menurut media Jerman, Der Spiegel, Ronaldo mengalihkan catatan kekayaannya sebesar 150 juta euro (setara Rp2,15 triliun) untuk memperkaya diri sendiri dengan berinvestasi di pengeboran minyak lepas pantai di British Virgin Island.

Jika dirunut ke belakang, masih banyak bintang Liga Primera seperti Neymar, Xabi Alonso, Gerard Pique hingga eks pelatih Madrid, Jose Mourinho, yang terindikasi mengemplang pajak. Namun langkah curang demi mengamankan pemasukan sendiri itu tidak membuat tertarik Martin Odegaard.

Alih-alih menghindari pajak dengan cara mengalirkan dana ke perusahaan di negara bebas pajak, winger muda Madrid itu justru memilih tertib membayar pajak. Ayah Odegaard, Hans Erik, mengaku anaknya pernah ditawari untuk mengemplang pajak.

Tawaran itu semestinya menggiurkan mengingat Spanyol menerapkan pajak individual yang sangat tinggi, mencapai 45-55% dari pendapatan. Odegaard sendiri digaji 80.000 poundsterling per pekan atau setara Rp1,3 miliar. Pemain kelahiran Norwegia ini juga memiliki nilai transfer 2,3 juta pound atau Rp39,4 miliar saat didatangkan dari Stromsgodset.

“Putra saya mendapat uang yang sangat banyak, jadi itu juga menjadi pertanyaan moral. Mengapa [Martin] harus mencoba mengemplang pajak ketika banyak orang yang kesulitan membayar tagihan mereka?,” ujar Hans Erik seperti dikutip Der Spiegel, Minggu (4/12/2016).

Tindakan Odegaard dan sang ayahnya ini seakan menjadi oase di tengah maraknya pemberitaan pesepakbola yang mengemplang pajak di Spanyol. Di benua Eropa, pajak memang menjadi sendi utama untuk membangun negara.

Hampir setengah pendapatan negara-negara di Eropa mengalir dari pajak. Selain Spanyol, Denmark dan Swedia menerapkan pajak sekitar 46-47%. Adapun Belanda dan Jerman memiliki pajak sebesar 39% dan 37%. Bandingkan dengan Indonesia yang hanya 12% tapi masih banyak yang ngemplang pajak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya