SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Direktur Teknik PSIM Dwi Irianto mengatakan, memang sebaiknya PSIM dikembalikan kepada Yogaya, yayasan bentukan Pemkot Jogja yang menaungi PSIM dua musim lalu. Hal itu menyusul tak bersedianya PT Nirwana Persada Indonesia (NPI), penyandang dana musim lalu, kembali mendampingi PSIM di musim mendatang.
Terlebih, menurut Dwi, status PT PSIM pun hingga kini bisa dikatakan belum jelas. Berkas-berkas legalisasi PT PSIM hingga kini tidak diketahui keberadaannya. Itulah sebabnya, akan lebih baik jika PSIM dikembalikan kepada Yogaya.
Jika HS benar-benar melepaskan jabatannya, manajemen akan menyerahkan sepenuhnya kepada Yogaya. “Karena memang kenyataannya, sampai saat ini, PT PSIM yang selama ini didengungdengungkan itu pun sebenarnya fiktif saja,” bantahnya.
Salah satu Dewan Pembina PSIM Tri Agus Heryono menjelaskan, pengembalian PSIM pada Yogaya cukup masuk akal. Pasalnya, untuk sebuah klub profesional memang mutlak memerlukan sebuah wadah yang berbadan hukum. “Solusi yang paling realistis memang Yogaya,” ujarnya.
Begitu pula dengan mekanisme pemilihan ketua yang baru, nantinya tetap akan menjadi kewenangan Yogaya. Mekanisme yang pasti akan dilakukan tentunya adalah menggunakan pemilihan.
Akan tetapi, untuk ke depannya, ia berharap tetap dibentuk PT untuk PSIM. Pasalnya dari sisi sumber dana, PT jelas lebih menguntungkan daripada yayasan yang bersifat penyisihan sebagian uang milik para pendirinya saja. “Hanya saja, dengan minimnya aset yang dimiliki Yogaya, saya kok pesimistis, PT itu bisa dibentuk. Tapi tidak masalah, untuk sementara biar PSIM punya wadah yang legal dulu,” ucapnya.