Sport
Kamis, 11 Oktober 2012 - 14:32 WIB

Peparnas XIV: Boling Jateng Akhiri Paceklik Emas

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Peboling NPC Jateng, Wisma Wijayanto, saat melakukan lemparan pada pertandingan nomor double whellchair TB10 Peparnas XIV di Riau Bowling Center, Pekanbaru, Kamis (11/10). Imam Yuda Saputra/JIBI/SOLOPOS

PEKANBARU—Kontingen National Paralympic Committee [NPC] Jawa Tengah akhirnya menyudahi paceklik emasnya dari cabang boling pada Pekan Paralympic Nasional [Peparnas] XIV Riau 2012. Emas pertama boling disumbangkan dari pasangan Agus Supriyanto/Indriyanto yang turun nomor double TB10 [kecacatan tangan], Kamis (11/10).

Advertisement

Agus/Indriyanto menyudahi penantian Jateng setelah di partai final menumbangkan andalan tuan rumah, pasangan Jaya Kusuma/Firman dengan skor tipis 1919-1871.
Pada partai final di Riau Bowling Center, Pekanbaru, Kamis (11/10), pasangan Jateng sempat tertinggal lebih dulu dari Riau hingga game ketiga. Namun lambat laun, Joko/Indriyanto mulai keluar dari tekanan.

Bahkan Indriyanto sempat beberapa kali melakukan strike. Di game-game terakhir, Jateng akhirnya mampu membalikkan keadaan.

“Ini sesuai dengan prediksi awal kami. Tapi memang pertama-tama tadi kami sempat nervous, karena lawan yang kami hadapi juga tidak sembarangan. Jaya merupakan salah satu andalan Indonesia pada ASEAN Para Games di Solo, tahun lalu,” ujar pelatih tim boling NPC Jateng, Waluyo, saat berbincang dengan Solopos.com seusai pertandingan.

Advertisement

Terkendala

Kans Jateng menambah pundi-pundi emasnya dari arena boling sebenarnya cukup besar di hari ketiga. Selain di double TB10, pada nomor double whellchair TB9 [cacat kaki] juga mempertandingkan partai final yang mempertemukan antara pasangan Jateng,Wisma Wijayanto/Joko Sriyono melawan Mulyadi/Budi dari Riau.

Sayang, kendati sempat unggul hingga game kelima, pasangan Jateng gagal mengeksekusi peluang dengan maksimal. Kursi roda yang digunakan Joko bermasalah sehingga mengganggu akurasi lemparannya.

Advertisement

“Sebenarnya di nomor ini [double whellchair TB10] kami sudah optimistis bisa mendapat emas. Tapi kendala tak bisa dihindari. Kami harus puas mendapat perak,” beber Waluyo.

Dengan torehan ini otomatis hingga Kamis siang, tim boling Jateng telah mengumpulkan satu perak, tiga emas dan satu perunggu. Arena boling di Peparnas lebih didominasi oleh Kontingen DKI Jakarta dan tuan rumah, Riau.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif