SOLOPOS.COM - Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto saat bertanding di babak 32 besar China Open 2023. (Istimewa/Tim Humas dan Media PP PBSI)

Solopos.com, JAKARTA–Pelatih ganda putra bulu tangkis Indonesia Aryono Miranat menyebut faktor teknis dan kepercayaan diri menjadi hal yang harus ditingkatkan lagi oleh para pebulutangkis Indonesia.

Sebagai informasi, langkah ganda putra Indonesia terhenti di babak delapan besar China Open 2023. Saat itu Merah Putih diwakili Bagas/Fikri. Sementara Pram/Yere hanya dapat melaju ke babak 16 besar usai kalah dari Bagas/Fikri.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Sedangkan Fajar/Rian, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Leo/Daniel sudah terhenti di babak pertama turnamen BWF Super 1000 tersebut.

“Secara garis besar, secara keseluruhan yang perlu diperhatikan adalah faktor teknisnya. Masalah kepercayaan dirinya dan keyakinan dalam bermain perlu ditingkatkan lagi. Konsistensi permainan itu hadir bila kita percaya diri,” kata Aryono melalui keterangan resmi PBSI dikutip dari Antara, Minggu (10/9/2023).

Dia menyebut masalah teknis yang perlu dibenahi adalah pertahanan dan akurasi pukulan yang dinilai harus bisa lebih bagus lagi.

“Di latihan nanti saya sudah merencanakan untuk menambah latihan akurasi. Juga kita harus bisa kembali memegang permainan di depan net,” ujar pelatih yang akrab dijuluki coach Naga Air tersebut.

Aryono juga menyoroti pasangan-pasangan ganda putra yang berada di bawah asuhannya. Untuk pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, yang kini merupakan ganda putra nomor satu dunia, Aryono menilai mereka sudah mulai merasakan tekanan atas status tersebut.

“Untuk Fajar/Rian saya melihat ada tekanan bagi mereka sebagai pemain nomor satu, apalagi akhir-akhir ini grafiknya tidak stabil. Itu mengakibatkan kepercayaan diri mereka menurun. Saya akan mencoba membangkitkan mental bertanding mereka, jiwa tidak mau kalahnya harus keluar lagi,” ujar Aryono.

Sementara untuk pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, pelatih menilai mereka masing-masing memiliki masalah di semangat bermain dan komunikasi.

Selanjutnya untuk pasangan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, pelatih menilai permainan terbaik mereka sudah kembali muncul dan stabil, baik dari sisi semangat berjuang dan pola permainan.

“Hanya memang diperlukan konsistensi dan kepercayaan diri yang lebih lagi. Bagaimana Fikri bisa lebih menguasai area depan dan Bagas dengan pukulan kerasnya bisa menjadi senjata di belakang. Di sisi lain, unforced errors mereka juga harus diminimalisasi,” terang Aryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya