SOLOPOS.COM - Penggawa Persis Solo (kedua dari kiri) bersalaman dengan lawan jelang laga di Stadion Sriwedari Solo beberapa dekade lalu. Sejak berdiri pada 1923, klub yang dahulu bernama Vorstenlandshe Voetbal Bond (VVB) itu dikenal memiliki kepekaan sosial tinggi. (Istimewa/Solo Societeit)

Solopos.com, SOLO — Persis Solo berhasil meraih Juara Liga 2 setelah mengalahkan RANS Cilegon FC pada babak final yang digelar di Stadion Pakansari, Bogor, Kamis (30/12/2021) malam.

Laskar Sambernyawa menyudahi perlawanan klub milik Raffi Ahmad itu dengan skor 2-1. Dua gol Persis Solo diciptakan Irfan Bachdim pada menit ke-40 dan menit ke-47. Dua gol itu hanya mampu dibalas RANS Cilegon FC melalui gol tunggal Alfin Tuasalamony melalui titik putih pada menit ke-56.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Baca Juga: Manajer Persis Solo: Liga 1 Bahas Nanti Saja, Sekarang Waktunya Pesta

Keberhasilan meraih Juara Liga 2 ini disambut dengan penuh suka cita oleh pendukung Persis Solo dan masyarakat Kota Solo. Keberhasilan promosi ke Liga 1 setelah menunggu selama 14 tahun dan menjadi Juara Liga 2 menjadi hal yang sangat membanggakan bagi klub legendaris tersebut.

Berikut Solopos.com sajikan lima fakta menarik terkait Laskar Sambernyawa, julukan Persis Solo.

  1. Mengganti Nama Sesuai Amanat Sumpah Pemuda

Dilansir dari laman resmi Persis Solo, Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) merupakan nama awal yang digunakan oleh klub sepak bola asal Kota Solo saat berdiri pada 1923.

Lahirnya Sumpah Pemuda 1928 mengilhami perubahan nama dari Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) menjadi Persatuan Sepak Raga Indonesia Soerakarta (Persis). Perubahan nama ini merupakan salah satu bentuk pengejawantahan nilai perjuangan dan persatuan yang terdapat dalam isi Sumpah Pemuda. Nama Persis kemudian diresmikan pada 12 Mei 1933 melalui musyawarah klub yang dilakukan secara internal.

  1. Ikut Andil Mendirikan PSSI

Dilansir dari laman resmi PSSI, pada 19 April 1930 di Gedung Soceiteit Hande Projo, Yogyakarta, lahirlah sebuah organisasi sepak bola di Indonesia yang diketuai oleh Ir. Soeratin Sosrosoegondo. Pada awalnya, PSSI merupakan kepanjangan dari Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Kepanjangan dari PSSI kemudian bergeser menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.

Baca Juga: Ribuan Suporter Sambut Kedatangan Persis Solo, Jalanan Sampai Macet

Persis Solo bersama enam klub lainnya menginisiasi terbentuknya PSSI. Enam klub tersebut adalah Soerabaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB) yang kemudian berubah nama jadi Persebaya Surabaya, Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ) yang kemudian menjadi Persija Jakarta, Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB) yang kemudian berganti Persib Bandung, Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM) yang berganti PPSM Magelang, Madioensche Voetbal Bond (MVB) atau PSM Madiun, dan Perserikatan Sepakraga Mataram (PSM) yang kemudian berganti PSIM Jogja. Pendirian PSSI diharapkan mampu melawan imperialisme Belanda, dan diskriminasi dalam dunia sepakbola.

  1. Klub Tersukses Kedua pada Era Perserikatan

Sebelum kemerdekaan, beberapa klub di Indonesia mengikuti sebuah kejuaraan sepakbola yang dikenal dengan nama perserikatan. Dalam kejuaran ini diikuti oleh beberapa klub pendiri PSSI. Setelah lahirnya PSSI beberapa klub menginisiasi lahirnya kompetisi sepak bola. Persis Solo atau VVB berhasil menjadi Juara sebanyak tujuh kali yakni pada 1935, 1936, 1939, 1940, 1941, 1942, 1943. Jumlah itu hanya kalah dengan torehan yang berhasil diraih Persija Jakarta sebanyak sembilan kali.

  1. Punya Jiwa Solidaritas Sejak Lahir

Saat masih bernama VVB, Persis Solo turut menjadi pelopor lahirnya sebuah perkumpulan bernama Komite Penolong Kesengsaraan Oemoem pada Agustus 1923. Itu merupakan perkumpulan organisasi agama, organisasi musik, organisasi pemuda yang memiliki tujuan yang mulia yakni membantu sesama.

Baca Juga: Persis Solo Juara Liga 2, Gibran Tegaskan Tugasnya Sudah Selesai

VVB juga pernah menggelar pertandingan amal dan hasil dari penjualan tiket pertandingan tersebut disumbangkan kepada para prajurit veteran dan juga kepada Yayasan Umat Islam.

  1. Berhasil Promosi ke Liga 1 setelah 14 TahunMenanti

Persis Solo merupakan salah satu klub tersukses di persepakbolaan Indonesia sebelum kemerdekaan. Namun perlahan prestasi dari Persis Solo mulai menurun setelah era kemerdekaan. Eksistensi dari Persis Solo sempat tergantikan oleh beberapa klub lain dari Solo seperti Arseto Solo pada era kompetisi Galatama. Setelah Arseto Solo bubar, hadir Pelita Solo yang mengisi eksistensi persepakbolaan di Tanah Air.

Baca Juga: Konvoi Suporter Persis Solo Dibubarkan Polisi, Ini Foto-Fotonya!

Persis Solo harus berkutat di kompetisi Liga 2 dan juga liga amatir. Kali terakhir Persis Solo berlaga di kasta tertinggi Liga Indonesia pada 14 tahun lalu atau pada 2007.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya