SOLOPOS.COM - Persebi Boyolali (istimewa)
Solopos.com, BOYOLALI – Keseriusan manajemen Persebi Boyolali untuk mengelola tim tak bisa diragukan lagi. Yang terbaru, manajemen mendaftarkan seluruh pemain Laskar Pandanarang ke penyedia jaminan sosial melalui program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Memang, jaminan itu hanya berlaku selama tiga bulan sejak September 2019 lalu. Manajemen masih melihat perkembangan untuk memperpanjang atau cukup menyelesaikan jaminan bagi para pemain hingga November 2019.
Manajer Persebi, Kukuh Hadiatmo, menjelaskan pihaknya bisa mendaftarkan seluruh pemain, pelatih, hingga ofisial Persebi ke BPJS Ketenagakerjaan karena BPJS Ketenagakerjaan Cabang Klaten menawarkan diri untuk menjadi salah satu sponsor Persebi.
Hal itu dimulai dari pembicaraan Bupati Boyolali Seno Samodro dengan kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Klaten. Kartu BPJS Ketenagakerjaan itu bisa berlaku dimanapun saat mereka melakoni pekerjaan sebagai pemain sepak bola. “BPJS ini selama tiga bulan, nanti kalau bagus, kami teruskan,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Kamis (3/10/2019).
Lelaki yang akrab disapa Tatang itu mengatakan, selama dalam tanggungan, pemain bersangkutan bisa mendapatkan ganti rugi atau klaim seandainya mereka mengalami kecelakaan kerja atau cedera. Namun, ia berharap cedera semacam itu tidak perlu terjadi sehingga kartu cukup disimpan oleh masing-masing pemain dan ofisial.
Ia berharap, dengan adanya jaminan semacam itu, para pemain pada khususnya memiliki kepercayaan diri lebih besar. Saat mereka mengalami cedera, ia berharap kartu BPJS bisa membantu mereka.
“Ya semoga tidak terjadi cedera. Tapi ya semua kan bisa terjadi. Kalau memang terpaksa digunakan, pemain tinggal menunjukkan kartu tersebut. Ini adalah upaya memberi rasa aman dan keselamatan kepada pemain selama membela Persebi. Tapi ya siapa yang mau cedera? Maunya aman-aman saja,” tuturnya.