SOLOPOS.COM - Keributan sesama pemain Perseman Manokwari, di Stadion Sultan Agung Rabu (23/10/2013). (JIBI/Harian Jogja/Rina Wijayanti)

Harianjogja.com, SLEMAN-Menyikapi laporan polisi yang dibuat oleh mantan pemainnya, Marcio Souza, Asisten Manajer Perseman Manokwari Ishak Krey mengaku kecewa. Pasalnya, setelah insiden pengeroyokan yang terjadi di lapangan Stadion Sultan Agung usai timnya dikalahkan Persepar 2-4 di ajang play off Grup L, Rabu (23/10/2013) lalu, ia mengaku sudah menyelesaikan konflik itu secara internal.

Meski kemudian pihaknya tak memasukkan nama mantan penyerang Persela Lamongan itu dalam susunan daftar pemain ketika menghadapi Persiba Bantul keesokan harinya, ia mengaku bahwa hal itu bukan berarti antara Marcio dan skuat Perseman masih terlibat dendam.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Lalu kalau sekarang dia membuat laporan polisi dan membawa nama manajemen, itu aneh. Bukannya itu sudah diselesaikan secara internal. Kalau soal gaji, kenapa hanya dia yang lapor polisi, pemain lainnya bisa memahami kondisi kami kok,” keluhnya ketika dihubungi Harian Jogja, Kamis (31/10/2013).

Terkait dengan tuduhan Marcio mengenai ancaman dari manajer Perseman, Ishak menganggap hal itu bisa saja terjadi. Menurut dia, kemungkinan kebenaran ancaman itu bisa datang dari siapa saja. Pasalnya, ia menilai semua publik pecinta Perseman tahu bagaimana tabiat pemain asing asal Brazil itu.

“Semua tahu sendiri bagaimana track record Marcio. Tapi soal ancaman itu, bisa saja terjadi. Semua bisa melakukannya, terlebih kepada pemain macam Marcio,” cetusnya.

Tak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa pihaknya sudah mem-blacklist Marcio dari daftar pemain Perseman. Itu artinya, sampai batas waktu yang belum ditentukan, pihaknya tak akan mengontrak pemain yang saat ini berdomisili di Bandung itu. “Kami sudah berniat baik mengontraknya, memberinya kesempatan untuk memperbaiki citranya di sepak bola Indonesia, tapi nyatanya tetap saja, perilakunya tak ada perubahan,” tegasnya.

Selama ini, nama Marcio Souza memang sudah tak asing bagi pecinta sepak bola Indonesia. Namanya sudah malang melintang di persepakbolaan negeri ini. Hanya, pemain yang memiliki spesialisasi dalam set piece ini memang dikenal sebagai Si Bengal, menyusul banyaknya catatan buruk yang muncul akibat ulah dan sikap-sikap kontroversinya, baik di dalam maupun luar lapangan.

Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husein menyesalkan konflik yang terjadi di tubuh Perseman tersebut. Baginya, konflik semacam itu seharusnya menjadi catatan serius dan evaluasi manajerial dari Perseman. Akan tetapi, secara khusus ia menegaskan tak akan ikut campur terlebih dahulu mengenai kasus tersebut. Pasalnya, tugas PSSI tak hanya mengurusi satu-dua klub saja. Oleh karena itulah, ia menyarankan agar persoalan Marcio Souza itu bisa diselesaikan secara internal klub saja.

“Tugas kami tak hanya mengurusi Perseman saja kan. Jadi, kalau ada masalah seperti itu, selesaikan saja dulu secara internal. Saya rasa klub dan pemain harus bisa bersikap dewasa,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya