SOLOPOS.COM - Ilustrasi Liga 1 Indonesia. (Istimewa/ligaindonesiabaru.com).

Solopos.com, SOLO–Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui Komite Wasit sudah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk mengikuti training penerapan VAR di Liga 1 musim depan.

SDM itu meliputi 30 wasit video assistant referee (VAR), 30 asisten VAR, 27 petugas replay operator. Mereka akan dilatih oleh instruktur wasit VAR dari Jepang. Selain training, wasit VAR Jepang akan membantu proses lisensi bagi wasit VAR Indonesia.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

PSSI terus mematangkan persiapan penggunaan  dalam kompetisi sepak bola profesional di Indonesia yakni Liga 1 mulai musim depan.

PSSI telah kembali mendeklarasikan dan mensubmit kepada FIFA terkait rencana penerapan VAR tersebu pada Kamis (25/5/2023).

Setelah deklarasi ini tidak membuat VAR bisa diterapkan dalam waktu dekat. Ada beberapa tahapan yang harus dilewati oleh PSSI, sehingga FIFA benar-benar merestui pengunaan VAR dalam kompetisi sepak bola BRI Liga 1 2023/2024.

“Bismillah, hari ini kami telah berkirim surat kepada FIFA terkait rencana untuk kembali melanjutkan proses penerapan VAR di Indonesia. Sesuai dengan panduan dari FIFA, kami melampirkan pula beberapa tahapan awal yang harus dipenuhi seperti membentuk VAR Project Team, menetapkan timeline program, kepastian sumber pendanaan dan provider teknologi yang dipilih,” kata Ketum PSSI, Erick Thohir, dikutip dari laman resmi penyelenggara Liga 1, ligaindonesiabaru.com, Jumat (26/5/2023).

Untuk mematangkan rencana tersebut, PSSI telah mendelegasikan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam seluruh proses pemenuhan implementasi VAR dalam kompetisi sepak bola di Tanah Air, termasuk dalam persiapan teknologi yang akan digunakan.

Sesuai dengan panduan dari FIFA, setiap pihak yang akan menggunakan VAR harus melengkapi seluruh proses yang dinamakan Implementation Assistance and Approval Programme (IAAP).

Ada lima tahapan dalam IAAP, yakni Innitial Consideration, VAR Declaration, Preparation & Training, Approval Process, dan Monitoring.

Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus mengonfirmasi pihaknya telah ditunjuk PSSI untuk memenuhi segala hal yang diperlukan dalam penerapan VAR di kompetisi sepak bola nasional.

LIB telah melakukan kajian dan riset cukup panjang, kolaborasi dengan negara tetangga yang telah lebih dahulu menerapkan VAR, seperti Thailand dan Singapura hingga menetapkan Selected Technology Provider (STP) dari beberapa kandidat yang ada.

“Tentu kami juga harus menyipakan strategi pendanaannya. Harapannya kita bisa jalankan dengan lancar dan ada akselerasi hingga rencana VAR mulai diterapkan pada awal 2024 yang sudah masuk putaran kedua Liga 1 2023/24,” ujar Ferry Paulus.

Dia melanjutkan LIB dan PSSI menunjuk Deputy Director of Competition LIB Asep Saputra sebagai project leader dalam VAR Project Team ini untuk mengurusi semua hal komunikasi dan pemenuhan syarat dari FIFA serta instalasi teknologi VAR dalam kompetisi sepak bola Tanah Air.

Selain itu, MoU antara PSSI dan JFA (Federasi Sepak Bola Jepang) juga menjadi sangat produktif dengan menyertakan instruktur wasit VAR dari JFA dalam proses training dan lisensi VAR bagi wasit Indonesia.

Ini menunjukkan Indonesia sangat serius mewujudkan penggunaan VAR dalam kompetisi sepak bola nasional untuk meningkatkan kualitas Liga 1.

“Tetap menjadi sinergi yang positif dan harmonis antara LIB dan PSSI. Terobosan inovatif dari PSSI di bawah bapak Erick Thohir dalam Referee Development harus kita imbangi dengan akselerasi program sesuai proporsi kita,” ulas Ferry Paulus.

Dia menjelaskan proses pelatihan wasit untuk lisensi VAR, paling cepat bisa dilakukan dalam enam hingga tujuh bulan. Ferry berharap itu bisa tercapai dengan baik dengan mengedepankan aspek kualitas.

“Untuk tahap awal ini Komite Wasit bisa menyiapkan 30 wasit VAR, 30 asisten VAR, dan 27 replay operator,” tambah Ferry.

Terkait sistem sentralisasi atau desentalisasi VAR yang akan digunakan, LIB memutuskan melakukan desentralisasi.

Dengan demikian, VAR room akan dipasang di setiap stadion pertandingan BRI Liga 1 2023/24. Sebagai referensi, Thailand dan Singapura menerapkan sentralisasi sehingga VAR room mereka tidak ditempatkan di stadion, namun terpusat di satu area.

Sesuai dengan kajian dan perhitungan yang dilakukan LIB, model sentralisasi ini agak sulit dijalankan di Liga Indonesia karena ada tantangan faktor geografis dan infrastruktur jaringan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya