SOLOPOS.COM - Pemain Persiba Ahmad Taufik saat berlatih di Stadion Sultan Agung Bantul, kamis (5/9/2013).

Pemain Persiba Ahmad Taufik saat berlatih di Stadion Sultan Agung Bantul, kamis (5/9/2013).

Harian Jogja.com, BANTUL—Ketidakjelasan status pertandingan Indonesia Premier League (IPL) antara Persiba Bantul kontra Persebaya 1927 beberapa hari lalu, menyebabkan official Persiba Bantul bingung menentukan formasi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pasalnya, sebelum laga tunda, stopper Eduardo Bizzaro dinyatakan terkena hukuman akumulasi kartu. Maka, dengan ketidakjelasan status laga tersebut, maka nasib Edu juga tak jelas.

“Sampai sekarang ini, saya sendiri belum tahu, hukuman Eduardo Bizzaro itu sudah terjalani saat laga kemarin [kontra Persebaya 1927] atau belum,” ujar Asisten Pelatih Persiba, Sajuri Syahid, seusai memimpin anak asuhnya berlatih di Stadion Sultan Agung, Kamis (5/9/2013) petang.

Sebagai alternatif, dirinya menyiapkan Ahmad Taufik sebagai pengganti Eduardo Bizzaro di sektor belakang mendampingi Slamet Widodo.

Sajuri berharap laga kontra Persebaya 1927 tidak dinyatakan batal. Dengan begitu, dalam laga kontra Pro Duta yang rencananya akan digelar 7 September 2013 di Stadion Sultan Agung, pihaknya bisa menurunkan bek asal Brazil itu.

Untuk posisi lainnya, Sajuri optimistis, Persiba bisa tampil full team. Pasalnya dalam latihan hari kedua pasca libur panjang tersebut, beberapa pemain penting sudah tiba di Bantul.

Beberapa pemain yang hadir antara lain Kerry Yudiono, Ahmad Taufik, Andi Setiawan, Danan Puspito, dan Oktavianus. Praktis, laskar Sultan Agung yang masih belum bergabung hanya tersisa tiga pemain yakni, yakni I Made Wirahadi, Arwin Rabdha, dan Imam Rohmawan.

Sekretaris Persiba Wikan Werdho Kesworo, mengaku belum mendapatkan kepastian dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) terkait status laga kontra Persebaya 1927.

Sebelumnya, PT LPIS mengabarkan bahwa berdasar detail kasusnya, seharusnya dalam laga lawan Persebaya 1927 Persiba dinyatakan kalah walk over (WO) lantaran dianggap gagal menggelar pertandingan.

“Tapi untuk jelasnya, saya akan konfirmasi ke PT LPIS lagi. Soalnya, sampai sekarang, saya juga belum berhasil mengontak mereka,” ujar Wikan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya