SOLOPOS.COM - Jajaran manajemen dan pelatih Persiharjo Sukoharjo berfoto seusai mendeklarasikan tim tampil di Liga 3 di Klopo Steak Sukoharjo, Sabtu (3/3/2018). (Istimewa)

Liga 3 bakal diikuti Persiharjo Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO – Sebuah kabar mengagetkan diterima pecinta sepak bola di Kabupaten Sukoharjo akhir pekan ini. Di hari-hari terakhir pendaftaran peserta Liga 3, Persiharjo Sukoharjo memastikan diri tampil di kompetisi menyusul tim lain dari Soloraya seperti Persebi Boyolali, PSISra Sragen dan PSIK Klaten. Kabar ini bisa dibilang “mukjizat” jika melihat kondisi Laskar Kota Makmur, julukan Persiharjo, dua bulan silam.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Saat itu sesepuh tim yang juga Ketua Umum Persiharjo, Hardjito, mengeluh soal minimnya kepedulian pihak terkait pada tim.Ketua KONI Sukoharjo, Sungkono, pun membeberkan Persiharjo bakal absen di Liga 3 2018 karena ketiadaan pengurus. “Bagaimana mau ikut kompetisi, hla pengurus saja tidak ada,” ujar Sungkono saat itu.

Pernyataan Sungkono yang keluar di Harian Solopos 24 Februari 2018 kemarin langsung direspons kalangan masyarakat Kota Makmur. Berita itu pun sampai di chat grup whatsapp alumnus SMAN 1 (Smansa) Sukoharjo. Tak dinyana, berawal dari obrolan grup itulah Persiharjo membulatkan tekad untuk bangkit musim ini.

“Saat berita itu di-share di grup, tak disangka banyak alumni yang peduli dengan nasib Persiharjo. Mereka ini pendukung setia tim sejak muda sampai sekarang,” ujar Riyadi, alumnus Smansa tahun 1997 yang kini menjabat Manajer Persiharjo, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (3/3/2018).

Bersama Erfan Muhammad yang juga alumnus Smansa, Riyadi menginisiasi kopi darat dengan sejumlah figur yang peduli di Rumah Katering Bu Tino, akhir pekan lalu. Gerakan ini menjadi bola salju hingga kemudian tim mendeklarasikan diri tampil di Liga 3, Sabtu (3/3/2018). Hasil pertemuan dengan Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi, Jumat (2/3/2018), menambah kepercayaan diri manajemen untuk mengangkat tim dari keterpurukan.

“Kapolres menjadi salah satu figur yang peduli. Harapannya setelah ini banyak pihak yang terketuk untuk ikut memajukan tim, entah itu dari pemerintah atau warga Sukoharjo,” ujar Riyadi yang kini menjadi pengusaha barang bangunan.

Pihaknya mengaku hanya mengandalkan dana patungan untuk membiayai persiapan awal tim. Namun Riyadi optimistis banyak elemen yang bakal ikut nyengkuyung Persiharjo dalam perjalanannya. Jajaran manajemen tak lelah mencari dana dari perusahaan maupun investor untuk membiayai perjalanan tim selama satu musim. Laskar Kota Makmur bahkan disebut telah mengantongi 29 calon sponsor.

Tim butuh dana minimal Rp200 juta untuk berkompetisi pada 2018. “Di Sukoharjo ini kan banyak pabrik, mal dan unit usaha lain. Kami berupaya merangkul mereka. Jangan sampai hiburan rakyat seperti sepak bola mati karena alasan dana.”

Demi mencapai target kefase regional Liga 3, Persiharjo menunjuk Dwi Joko sebagai pelatih kepala. Nama eks bek Persis Solo ini sudah tak asing karena musim lalu membesut Persiharjo Junior. Dwi Joko mengaku optimistis bisa membawa tim bersaing meski persiapan mereka terhitung paling akhir.

Persiharjo baru akan menggelar seleksi pemain har iMinggu (4/3/2018) di Lapangan Jombor, Sukoharjo. Seleksi juga digelar hari Selasa (6/3/2018) dan Kamis (8/3/2018). “Masih banyak potensi muda yang terwadahi oleh klub. Semoga musim ini kami mampu tampil lebih baik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya