SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemain Persis Solo (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Hasil pahit dituai Persis Solo dalam laga tandang perdana ke kandang Persinga Ngawi, Jawa Timur, Rabu (5/3/2014) sore. Tampil tanpa sang kapten, Ferry Anto, skuat Laskar Sambernyawa dipecundangi tuan rumah dengan skor 1-2 di Stadion Ketonggo, Ngawi.

Ironisnya, gol semata wayang milik Persis diperoleh lewat sundulan bunuh diri pemain Persinga, Haris, di menit ke-43. Sementara, dua gol Laskar Ketonggo, julukan Persinga, diceploskan oleh striker mereka, Slamet Larso dan Dwi Cahyono.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Kendati menelan kekalahan, Pelatih Kepala Persis Solo, Widyantoro, mengaku puas dengan penampilan anak-anak didiknya sore itu. “Secara hasil memang kurang puas, tapi kalau lihat fighting spirit-nya anak-anak saya sangat puas. Ini kan laga tandang pertama, tapi mental bertanding mereka sudah cukup bagus,” papar dia saat berbincang dengan Solopos.com via sambungan telepon, Rabu malam.

Wiwid—sapaan akrab Widyantoro—menilai Dwi Joko dkk. telah menunjukkan peningkatan stamina dan teknik bermain pada lawatan kali itu. Dia mengklaim Laskar Sambernyawa lebih menguasai permainan sore itu meski tetap harus takluk dari tuan rumah di lima menit terakhir babak kedua.

Ball position kami memang, anak-anak lebih menguasai pertandingan. Dua gol Persinga murni karena miss komunikasi lini belakang Persis,” imbuh mantan arsitek Persis versi Liga Premier Indonesia Sportindo (LPIS) itu.

Menurut Wiwid, kekalahan yang diderita tim polesannya sore itu tak berkaitan dengan absennya Ferry Anto, Hendri Aprilianto, dan Tinton Suharto. Ketidakikutsertaan tiga pemain pilar Persis itu justru membuat sejumlah pemain yang jarang dimainkan mendapat kesempatan untuk unjuk gigi.

“Tidak ada masalah dengan absennya Ferry, Tinton, dan Hendri. Saya justru bisa melihat progress pemain lain yang jarang tampil, mereka cukup bagus hari ini [kemarin],” kata pelatih asal Magelang itu.

Meski mengaku puas atas peningkatan permainan anak-anak didiknya sore itu, Wiwid mengaku tetap mengantongi sederet catatan untuk membenahi timnya. Koordinasi antarpemain dan kelemahan lini belakang lagi-lagi menjadi masalah utama yang mendera Laskar Sambernyawa.

Oleh sebab itu, dia bertekad merampungkan persoalan tersebut sebelum Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia mulai diputar April mendatang. “Setiap game kami selalu kebobolan. Komunikasi antar pemain harus ditingkatkan, lini belakang harus segera dibenahi,” tandas dia.

Rencananya, Persis bakal menggelar dua kali uji coba lagi di Stadion Manahan pada Minggu (9/3) dan Kamis (13/3). Setelah itu, Wiwid berencana membawa Ferry Anto dkk. ke Tawangmangu Karanganyar untuk menjalani pemusatan latihan selama sepekan. “Setelah uji coba, saya akan kembali ke program latihan awal untuk mengembalikan kondisi fisik anak-anak hingga kompetisi dimulai,” ungkap dia.

Ditanya soal penampilan gelandang anyar Persis, Mbom Jullien, Wiwid mengaku cukup puas. Pemain asal Kamerun yang dipasang sebagai jenderal lini tengah di pertandingan away perdana itu telah menunjukkan peningkatan teknik permainan dan stamina fisik. Kendati demikian, Wiwid tetap belum mau memberi kepastian rekomendasi untuk Mbom. “Nanti saya bicarakan dengan manajemen dulu, saya belum bisa pastikan,” tegas dia.

Hasil pahit itu saat menantang Laskar Ketonggo merupakan kekalahan ketiga yang telah ditelan Persis. Sebelumnya, Laskar Sambernyawa juga ditekuk Martapura FC (1-2) dan Persikabo Bogor (2-4) di Stadion Manahan. “Semoga kekalahan ini tidak membuat mental anak-anak turun. Semestinya, justru menjadi cambuk bagi kami untuk berbenah sebelum menghadapi kompetisi nanti,” pungkas Wiwid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya