SOLOPOS.COM - Pemain Persis Gotong Royong Ronaldo (merah) dihadang pemain PSISra (biru) dalam latih tanding di stadion Sriwedari, Solo, Selasa (4/7/2017). (JIBI/Solopos/ Sunaryo Haryo Bayu)

Persis GR cuma menang 1-0 atas PSISra, itupun bukan melalui gol dari barisan striker.

Solopos.com, SOLO — Eduard Tjong kembali dibuat geram dengan performa anak asuhnya di depan gawang lawan. Meski punya banyak peluang mencetak gol, Persis Gotong Royong (GR) hanya mampu menang tipis 1-0 atas PSISra Sragen dalam laga uji coba di Stadion Sriwedari, Selasa (4/7/2017).

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Satu-satunya gol diceploskan Franky Pasamba di babak pertama. Di laga itu, Edu mencoba hampir semua stok striker yang dimiliki. Ainudin Devira dan Marselino Waroy diberi kesempatan tampil lebih dulu di babak pertama. Namun keduanya seperti kesulitan mengeksekusi peluang meski sukses menerobos pertahanan Laskar Sukowati, julukan PSISra.

Justru gelandang serang Franky Pasamba yang menjebol gawang PSISra meski gol itu sedikit berbau keberuntungan. Di babak kedua, serangan Persis GR lebih bergelombang dengan masuknya Irfan Afghoni dan Rio Rozy. Sayang, kedua pemain muda itu lagi-lagi menemui jalan buntu ketika masuk di kotak penalti lawan.

Irfan gagal memanfaatkan peluang emas di babak kedua meski tinggal berhadapan dengan kiper PSISra, Deni Wahyu. Tendangan first time-nya masih melambung di atas mistar gawang. Beberapa menit kemudian Irfan lagi-lagi membuang peluang setelah sundulannya memanfaatkan umpan tarik Rio Rozy gagal menemui sasaran.

Setelah itu, giliran Rio Rozy yang gagal menggandakan keunggulan Persis GR. Tendangan yang dilakukannya sambil membalik badan tidak menemui bidang sasaran. Marselino Waroy juga ikut-ikutan mandul setelah tendangannya terlalu lemah sehingga mudah ditepis Deni Wahyu.

Bahkan, Persis GR bahkan hampir saja kebobolan jika striker PSISra Joko Purnomo lebih tenang saat menyelesaikan peluang di akhir pertandingan. “Naluri mencetak gol pemain masih di bawah rata-rata,” tukas Edu saat ditemui wartawan seusai laga, Selasa.

Secara khusus dia menyoroti permainan Irfan yang dinilai kurang efektif. Meski paling banyak menciptakan peluang, eks striker Persis Junior itu seperti kehilangan akal saat melakukan finishing. Irfan juga dianggap kurang bisa bermain sebagai tim. “Itu orang sekampung [pemain lawan] mau dilewatin semua sama Irfan. Enggak begitu caranya,” kata dia.

Eks Pelatih Timnas U-19 ini mengaku sudah memberikan porsi latihan finishing cukup banyak pada Ainudin Devira dkk. Namun upaya itu seolah belum membuahkan hasil optimal. Padahal mereka harus bertarung di laga perdana babak enam besar Liga 3 akhir pekan ini melawan Persekap Pekalongan. “Ini sudah masalah kualitas individu. Mestinya saya enggak perlu lagi mengajari caranya shooting.”

Pelatih PSISra, Mulyadi, menilai timnya lebih bisa keluar dari tekanan ketimbang saat uji coba pertama melawan Persis GR di Sragen. Hanya problem finishing juga menjangkiti Mega Irianto dkk. “Pemain lapis kedua kami lihat juga masih kurang performanya di laga ini. Semoga jelang laga melawan Persiku [9 Juli] sudah ada perbaikan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya