SOLOPOS.COM - Pelatih Persis Junaidi (dok/Espos/yok)

Pelatih Persis Junaidi (dok/Espos/yok)

SOLO–Dalam kondisi psikis pemainnya yang goncang lantaran keterlambatan gaji, pelatih Persis Solo, Junaidi mengandalkan dukungan Pasoepati sebagai pemain ke-12. Selain memberi dukungan moral terhadap pemain, kehadiran ribuan Pasoepati diakui menjadi satu-satunya jalur alternatif menyambung hidup pemain.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sedianya, Persis menjalani laga penting menghadapi PPSM KN Magelang di babak ketiga leg I Piala Indonesia 2012 di Stadion Manahan, Rabu (9/5/2012) sore. Kehadiran Pasoepati menyebabkan manajemen Persis memperoleh pendapatan berlimpah dari penjualan tiket. Hasil penjualan tiket kemungkinan besar akan dimaksimalkan manajemen untuk memikirkan gaji pemain di masa mendatang.

Sejauh ini, manajemen seringkali mengirim hasil pendapatan tiket ke konsorsium di Jakarta. Hal ini wajar lantaran saham sebesar 90 persen di Persis dipegang konsorsium. Sesuai catatan yang dihimpun Espos, Persis LPIS menjadi satu-satunya tim yang memiliki pendapatan tertinggi dari penjualan tiket dibandingkan tim-tim lain yang mengarungi kompetisi DU LPIS.

Di setiap laga, Persis seringkali menuai hasil pendapatan sekitar Rp150 juta-Rp200 juta. Tingginya pendapatan ini hanya bisa disaingi tim Persebaya Surabaya yang berlaga di Liga Prima Indonesia (LPI). Sayangnnya, prestasi tersebut tak dijadikan sebagai patokan utama konsorsium untuk mencairkan gaji pemain.

Manajemen yang menjadi pengurus klub lokal sepertinya tak dapat berbuat banyak selain hanya menungu keputusan konsorsium soal pencairan gaji, baik pemain, pelatih, official dan manajemen. Tak pelak, persoalan keterlamabatan gaji menjadi persoalan bersama dan harus dipikirkan secara bersama-sama pula.

“Terus terang, kami butuh mengamankan laga besok terlebih dahulu. Satu hal lagi, saya sangat berharap jumlah Pasoepati lebih banyak lagi. Agar, pendapatan dari tiket lebih banyak,” kata pelatih yang biasa disapa Bang Jun saat ditemui wartawan di Graha Solo Football, Solo, Selasa (8/5)
Hal serupa juga dijelaskan Panpel Pertandingan, Roy Saputra. Guna memaksimalkan penjualan tiket, Panpel telah mencetak 15.050 lembar. Tiket tersebut akan dijual dengan harga Rp15.000-Rp100.000.

“Semua perangkat pertandingan sudah siap. Untuk tiket, khusus di tribun timur kami kurangi jumlahnya (dari 3.000 lembar menjadi 1.500 lembar). Selebihnya, disebar di belakang gawang, VIP dan VVIP,” katanya.

Terpisah, Sekjen DPP Pasoepati siap membolisasi seluruh anggotanya dari tingkat DPP, Korwil, suku hingga anggota akar rumput agar berbondong-bondong ke Manahan. Meski memasuki hari kerja, antusiasme Pasoepati mendukung Affan Lubis dkk dipastikan tak pernah luntur. Di sisi lain, Pasoepati juga bersiap menyambut pendukung PPSM (Simo Lodro) yang informasinya hanya berjumlah 100 orang.

“Jadwal lawan Magelang sempat berubah, yang semula leg I digelar di Magelang justru digelar di Solo. Informasi ini langsung kami sosialisaikan hingga tingkat anggota. Selanjutnya, kami siap all out mendukung Persis besok. Bahkan, saat leg II nanti, kami siap mendukung juga. Kami yakin, dengan kualitas permainan Persis, tim ini mampu mengalahkan Magelang lagi dan menembus perempatfinal,” katanya. Ponco Suseno

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya