SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO--Manajer Persis Solo, Joni S Erwandi menepis faktor keterlambatan gaji pemain menjadi penyebab utama kekalahan Imam Rochmawan dkk dari PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sabtu (21/4/2012). Sebaliknya, manajer Persis ini justru melakukan auto kritik terhadap Persis yang terkesan hanya jago kandang.

Mestinya, pelatih Persis, Junaidi membuat suasana tim lebih harmonis agar Persis tak berkubang pada hasil kekalahan saat melakukan laga tandang.
Berdasarkan catatan manajemen Persis, kepemimpinan Junaidi seringkali mengalami kekalahan saat menjalani laga tandang, baik di lanjutan Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (DU LPIS) dan Piala Indonesia 2012.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Saat di LPIS, Persis hanya sekali memperoleh kemenangan, yakni saat melawan PPSM KN Magelang di putaran pertama. Selebihnya, hasil akhir laga Persis di kandang lawan seringkali berakhir dengan kekalahan. Hal serupa juga dihadapi Persis saat mengikuti Piala Indonesia 2012. Persis hanya menang di laga kandang. Untuk laga tandang, selalu kalah. Meski hasilnya, Persis lolos hingga babak ketiga dengan catatan menang agregat.

“Kekalahan yang dialami Solo di Sleman kemarin bukan semata-mata karena para pemain belum digaji. Perlu diketahui, dalam batas kontrak, pembayaran gaji pemain dapat dilakukan selambat-lambatnya 30 hari. Saat ini, sedang dalam proses. Terlebih, belum mencapai 30 hari. Tentunya, gaji yang menjadi hak pemain akan kami bayar. Jadi, tak perlu khawatir. Begitu pula bonus di Piala Indonesia,” kata Joni saat dihubungi Solopos.com, Minggu (22/4/2012).

Joni menjelaskan mental bermain yang diperagakan anak asuh Junaidi saat menghadapi PSS sangat buruk. Bahkan, pemain sekelas Vilalba berbuat tak professional dengan menendang tubuh lawan. Hal ini perlu dihindari di masa mendatang.

“Dalam waktu dekat ini, kami akan melakukan briefing dengan pelatih. Apa yang menjadi kelemahan mendasar saat kekalahan di Sleman. Bukan itu saja, kami akan mengevaluasi kenapa Persis sering kalah saat bermain di kandang lawan,” ujarnya.

Pada dasarnya, apa yang diharapkan manajemen dengan pemain atau pelatih tak jauh berbeda, yakni pembayaran gaji yang sesuai waktu. Misi seperti itu yang harus diangkat ke permukaan. Sudah saatnya, seluruh pihak menjaga komitmen bersama untuk menyukseskan misi Persis di DU LPIS, yakni promosi ke level I di musim mendatang. Hal ini sekaligus untuk memuaskan pecinta sepak bola di Solo, yakni Pasoepati.

“Di luar Persis, juga ada yang pemainnya belum digaji. Yang terpenting, manajemen berkomitmen untuk membayar gaji pemain. Keterlambatan gaji bisa saja karena adanya pembenahan administrasi. Yang penting, tidak melewati batas waktu 30 hari,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya