SOLOPOS.COM - Pemain dan official tim Persis Solo berfoto bersama CEO PT. Persis Solo Saestu (PSS), Paulus Haryoto (tengah, jas hitam) dan Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (tengah) saat launching jersey dan tim Persis Solo di Pendhapi Gede, kompleks Balai Kota Solo, Jumat (17/4/2015). Launching tersebut menunjukan jersey resmi dan para pemain untuk musim kompetisi tahun ini. (Reza Fitriyanto/JIBi/Solopos)
Persis Solo membuka kesempatan 4 pemain muda untuk gabung tim senior.
Solopos.com, SOLO – Sebanyak empat pemain Puslat Persis Solo Muda diproyeksikan bergabung dengan skuat Persis yang akan mengarungi kompetisi Divisi Utama (DU) musim depan dengan status magang.
Keputusan memberikan kesempatan bagi pemain Persis Muda ini diungkapkan CEO PT Persis Solo Saestu, Paulus Haryoto, saat dijumpai seusai menyaksikan penampilan Persis Muda melawan Mandala Karanganyar dalam turnamen Piala Kemerdekaan Mandala Karanganyar di Lapangan Mantren, Klodran, Colomadu, Karanganyar, Minggu (20/9/2015).
“Kuotanya ada empat pemain [Persis Muda] yang akan kami berikan kesempatan untuk tampil bersama Persis senior dengan status magang. Dilihat dari penampilan maupun mental mereka saat menghadapi pemain senior yang lebih berpengalaman, sepertinya mereka sudah layak menjajal atmosfir di kancah profesional,” ujar Paulus.
Dalam laga itu, Persis Muda memang takluk dari Mandala 0-1.
Meski demikian, Persis Muda mampu menandingi perlawanan Mandala yang diperkuat beberapa pemain berpengalaman seperti eks pemain Persis, Irwan Carmelio, Sidiq Kuncoro, Budi Aryanto, hingga mantan pemain Timnas U-23, Joko Sasongko.1
Terpisah, Pelatih Persis Muda, Agus “Atik” Pratikno, mengaku jika melihat performa seluruh skuatnya setidaknya ada enam pemain yang sudah layak masuk tim senior.
“Mungkin dari enam pemain itu hanya dua yang bisa masuk [tim senior], karena berdomisili di Solo. Keduanya adalah M. Irfan [kiper] dan M. Zakariya [gelandang serang]. Sementara empat lainnya, yakni Fredyan Wahyu, Roni Sugeng, Riky Junian, dan Arga Permana saat ini masih mengenyam pendidikan di Semarang. Jadi sulit untuk bergabung,” ujar Atik saat dihubungi, Senin (21/9/2015).