SOLOPOS.COM - Persis Solo merayakan gol (JIBI/Solopos/Chrisna Chanis Cara)

Freddy Mulli menginginkan pemain yang bias menjadi leader di Persis Solo.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pelatih Persis Solo, Freddy Mulli, menyoroti minimnya pemain di skuat yang mampu menjadi pemimpin di lapangan hijau. Padahal, peran seorang leader penting untuk membangun komunikasi antarlini permainan. Pengembangan koordinasi menjadi PR tersendiri bagi Freddy jelang bergulirnya Liga 2 2018.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Menurut Freddy, komunikasi yang dibangun antarpemain masih minim terhitung sejak latihan perdana, 8 Januari 2018. Freddy menyebut rata-rata pemain Persis “pendiam” sehingga tak ada sosok penghubung dalam koordinasi permainan.

“Selama yang saya lihat enggak ada leader di sana. Pemain bola kalau enggak ada komunikasi ya susah,” ujar Opa, sapaan akrabnya, saat ditemui wartawan seusai latihan di Lapangan Bolon, Sukoharjo, Jumat (12/1/2018).

Opa menilai Dedi Cahyono dkk. perlu mengubah paradigma bermain dengan menitikberatkan komunikasi dan koordinasi. Dia memperkirakan pemain sulit berkomunikasi karena belum dibiasakan di latihan sehari-hari. Dalam beberapa waktu ke depan, Opa bakal coba meningkatkan naluri kepemimpinan anak asuhnya.

“Komunikasi itu seni, harus ada yang berani bilang ‘awas lawan’, ‘kuasai dulu bola’. Itu yang belum saya lihat dari anak-anak meski sehari terakhir perkembangannya cukup bagus,” tutur pelatih kelahiran Palopo itu.

Laskar Sambernyawa sebenarnya punya deretan pemain senior macam Bayu Andra, M. Wahyu hingga Galih Sudaryono. Mereka tentu diharapkan dapat membimbing rekan-rekannya di lapangan hijau.

Di sisi lain, striker anyar Persis, Johan Yoga, mengalami cedera ringan dalam sesi latihan sore di Lapangan Bolon. Otot kaki Johan Yoga tertarik saat berlatih bersama rekan-rekannya. Namun Persis memastikan cedera eks pemain PSIS Semarang itu tak serius.

Johan diharapkan bisa bergabung kembali bersama tim, Sabtu (13/1/2018). “Awal latihan kalau tidak siap ya seperti itu, tapi itu biasa. Bukan masalah berarti,” ujar Freddy.

Dia menilai Johan hanya perlu menyesuaikan diri dengan frekuensi latihan yang disusunnya. Persis memang memberlakukan latihan pagi-sore untuk mengembalikan kebugaran pemain. Sebelum berlatih teknik mengumpan dan crossing, Jumat sore, Jalwandi dkk. mendapat porsi latihan menembak pagi harinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya