Sport
Selasa, 26 Februari 2019 - 19:55 WIB

Persis Solo Ingin Bermarkas di Maguwoharjo, 3 Kelompok Suporter Tak Setuju

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JOGJA — Persis Solo kembali menemui jalan terjal dalam mencari markas sementara tim untuk kompetisi Liga 2 2019. Setelah pemilihan Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, mendapat penolakan suporter, upaya Persis untuk ber-homebase di Stadion Maguwoharjo, Sleman, juga terancam mentah.

Hal ini lantaran Pemkab Sleman belum kunjung memberikan izin pada Laskar Sambernyawa untuk memakai stadion markas PSS Sleman tersebut. Terbaru, tiga kelompok suporter di Jogja menolak rencana Persis yang ingin berkandang di Stadion Maguwoharjo.

Advertisement

Itu diketahui setelah pertemuan antara manajemen Persis dengan Bupati Sleman, Sri Purnomo, serta perwakilan manajemen klub dan suporter di Jogja di Polda DIY, Selasa (26/2/2019). “Belum ada titik terang, kemungkinan karena faktor keamanan,” ujar Manajer Persis, Langgeng Jatmiko, saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Dalam pertemuan itu, dua kelompok suporter PSIM Jogja, Brajamusti dan The Maident serta suporter Persiba Bantul, Curva Nord Famiglia (CNF) menolak Persis bermarkas di Sleman. Adapun dua kelompok pendukung PSS yakni Slemania, Brigata Curva Sud (BCS) serta kelompok suporter Persiba Bantul, Paserbumi, menyatakan tak keberatan dengan rencana Persis.

Meski muncul penolakan dari sejumlah pihak, Langgeng mengklaim belum ada keputusan resmi ihwal penolakan Persis bermarkas di Stadion Maguwoharjo. “Kami menunggu surat resmi dari Bupati selaku pemangku wilayah,” kata dia.

Advertisement

Lebih jauh Langgeng mengaku belum menyiapkan alternatif stadion bagi homebase Persis apabila permintaan bermarkas di Sleman ditolak. Musim ini Laskar Sambernyawa belum dapat bermarkas di Solo lantaran renovasi Stadion Manahan. Stadion Sriwedari pun sulit menjadi homebase lantaran hanya berkapasitas 10.000 orang.

Persis sendiri musim lalu memilih bermarkas di Stadion Wilis, Madiun. “Belum ada opsi apapun,” tegas Langgeng. 

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif