SOLOPOS.COM - Para pemain Persis LPIS saat menggelar latihan beberapa waktu lalu. Para pemain ini menanyakan kejelasan pelunasan gaji mereka jelang lebaran ini. (DokJIBI/SOLOPOS)

Para pemain Persis LPIS saat menggelar latihan beberapa waktu lalu.

Para pemain Persis LPIS saat menggelar latihan beberapa waktu lalu. Para pemain ini menanyakan kejelasan pelunasan gaji mereka jelang lebaran ini. (DokJIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, SOLO – Masa depan Persis Liga Prima Sportindo (LPIS) Solo masih abu-abu. Berbagai persoalan internal yang menerpa tim berjuluk Laskar Sambernyawa ini membuat kans Persis melanjutkan kompetisi Divisi Utama (DU) putaran kedua belum menemui titik terang. Padahal jadwal pertandingan cukup padat sudah menanti setelah Lebaran.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Persis akan melakoni partai kontra Persewon pada 22 Agustus mendatang. Jadwal ini merupakan yang terdekat sebelum bertanding melawan Persekap dan Persibangga. Namun, dari sebelum puasa hingga pekan keempat Juni ini, tim kebanggaan Kota Solo ini sama sekali belum menyentuh rumput hijau.

“Kami krisis di semua lini, tengah, belakang dan depan. Bagaimana mau menghimpun kekuatan jika kondisi kita seperti ini. Pemain juga tak bisa disalahkan karena finansial tim yang tidak jelas membuat mereka enggan kembali,” ungkap Pelatih Persis Solo, Widyantoro, kepada Solopos.com, Senin (29/7/2013) malam.

Sang arsitek yang kerap dipanggil Wiwid ini menilai kondisi skuatnya compang-camping. Sejumlah pemain akhirnya menyatakan keluar karena nasibnya di tim semakin tidak jelas. Di samping itu, beberapa di antaranya juga mengutarakan keengganannya untuk kembali ke Solo jika persoalan ini tak juga diselesaikan.

Keadaan yang tak menentu ini tak hanya menerpa pemain, tetapi juga berimbas hingga ke pelatih dan staf. Mantan pelatih PPSM Magelang ini pun sudah memasrahkannya ke tangan manajemen. Sebagai pelatih, ia telah menyodorkan serangkaian program latihan hingga opsi perekrutan pemain baru. Namun, langkah-langkah ini praktis macet di tengah jalan.

Selain harus menanggung beban gaji pemain yang menyentuh nominal ratusan juta rupiah, Persis Solo juga menunggak biaya sewa Stadion Manahan. Hal itu belum ditambah tanggungan biaya sewa mes dan katering.

“Awal Agustus nanti Persis genap tidak latihan selama dua bulan. Kami juga tidak bisa memantau kondisi pemain karena mereka banyak yang sudah pulang. Manajemen sempat menjanjikan bahwa tanggungan itu akan dibayar sebelum Lebaran. Kami pun masih menunggu dengan sabar,” tukas Wiwid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya