SOLOPOS.COM - RAYAKAN GOL-Ari Yuganda (<i>dua dari kanan</i><i>) merayakan gol bersama pemain Persis Solo lainnya saat melawan Persik Kediri dalam laga Divisi Utama LPIS di Stadion Manahan, Solo, Jumat (6/1). Persis Solo berhasil menundukkan tim tamu Persik Kediri dengan hasil akhir 2-1. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)</i>

RAYAKAN GOL --Ari Yuganda (dua dari kanan merayakan gol bersama pemain Persis Solo lainnya saat melawan Persik Kediri dalam laga Divisi Utama LPIS di Stadion Manahan, Solo, Jumat (6/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO – Persis Solo tampil luar biasa saat menjungkalkan Persik Kediri dengan skor tipis 2-1 di laga perdana Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) di Stadion Manahan, Jumat (6/1) sore. Javier Rocha dkk secara heroik berhasil mempecundangi lawan tanpa dua legiun asing andalannya, yakni Fernando Soler (striker) dan Michael Ndubuisi (center back).

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Atas kemenangan ini, Persis Solo bertekad terus menjaga tradisi juara di masa mendatang. Dengan sendirinya, prestasi ini membuat Pasoepati bangga. Sekalipun diakui pelatih Persis Solo, Bang Jun (sapaan akrab Junaidi) kemenangan yang diperoleh di laga perdana tak terlepas dari aroma keberuntungan.

Mengawali laga dengan semangat tinggi, Persis Solo justru dikagetkan dengan manuver pemain depan lawan, Rendy Syahputra di menit ke-1. Kala itu, pemain muda milik Macan Putih ini lepas dari kawalan pemain belakang Persis Solo. Sayangnya, Rendy yang tinggal berhadap-hadapan dengan penjaga gawang membuang peluang emas. Dengan cekatan, Sandi Firmansyah membloking bola hasil tendangan Rendy.

Strategi Bang Jun yang menumpuk lima pemain di lini tengah mulai memberikan dampak positif bagi tim. Ketenangan Imam Rohmawan dalam mendistribusikan bola, kegesitan Javier Rocha untuk merebut bola dari lawan dan disiplinnya sang kapten, Affan Lubis dalam membantu lini belakang menjadikan Persis Solo begitu perkasa meredam raungan Macan Putih.

Hal ini ditambah lagi penampilan ciamik Sandy Firmansyah yang berulang kali dapat menghalau bola dengan baik.
Variasi serangan dan sesekali memanfaatkan lebar lapangan dari sayap kiri dan kanan membuat lini tengah Persik Kediri kacau balau. Olivier Makor dkk pun kesulitan memasok bola lini depan.

Tekanan ketat yang dilakukan barisan belakang Persik pun mulai mengendur. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh striker Persis Solo, Robby Fajar. Di menit ke-22, dirinya dengan cerdik menyundul bola crossing dari rekannya, Ilham Hasan. Sorak-sorai penonton langsung bergemuruh menyambut gol perdana tersebut.

Unggul satu gol memompa semangat Javier Rocha dkk untuk semakin mengatur irama pertandingan. Para pemain Persik sulit berkembang di tengah lapangan hingga memaksa pelatihnya, Joko Malis memasukkan Faris Aditama menggantikan Rendy Syahputra. Peluang emas Persik Kediri kembali tercipta di menit ke-36, sewaktu bola sundulan Corik Elvis membentur mistar gawang.

Memasuki babak II, Persis Solo tetap mengatur jalannya pertandingan. Peluang pertama tercipta dari Ilham Hasan melalui tendangannya yang mampu ditepis penjaga gawang Persik Kediri, M Syahbani. Di menit 55, ribuan Pasoepati kembali berjingkrak saat melihat Ari Yuganda yang lepas dari kawalan pemain lawan langsung menendang bola dengan kaki kanannya. Bola yang meluncur deras di sudut kiri gawang Persik Kediri itu tak mampu dijangkau M Syahbani. Kedudukan berubah menjadi 2-0.

Unggul skor dan permainan, justru menjadi bumerang bagi Javier Rocha dkk. Lemahnya fisik di menit-menit akhir membuat detak jantung pendukung tuan rumah berdegup kencang. Pasalnya, umpan-umpan panjang dan umpan silang bola atas diperagakan pemain Persik Kediri. Selain memecah konsentrasi, strategi ini menyebabkan tenaga Javier Rocha dkk terkuras.

Corak Elvis yang unggul dalam postur tubuh dijadikan sebagai target man atas strategi umpan panjang dan crossing tersebut. Celah kecil untuk menembus tembok pertahanan Persis Solo ini mampu dimaksimalkan Corik Elvis. Menerima umpan dari Fathul Iya, pemain dengan memiliki tinggi badan hampir 2 meter itu terlepas dari kawalan pemain belakang Persis Solo di menit ke-71. Penjaga gawang Persis Solo, Sandi Firmansyah yang tampil gemilang dalam pertandingan sore itu dipaksa memungut bola dari gawangnya sendiri.

“Ini pertandingan menegangkan bagi saya. Saya akui, ada sedikit keberuntungan dalam laga ini. Ketika dapat sedikit peluang dapat berbuah hasil maksimal,” kata Bang Jun saat jumpa pers di hadapan wartawan seusai pertandingan.
Di kubu lawan, pelatih Persik Kediri, Joko Malis tak dapat menyembunyikan kekewannya setelah anak asuhnya mendapatkan pukulan telak dari Persis Solo. Joko Malis mengakui, pasukannya sudah bermain bagus dan mampu mengimbangi Persis Solo dari segi penguasaan bola.

“Dengan penampilan seperti itu, sebenarnya kami tak perlu kalah. Soalnya, kami memiliki beberapa peluang emas. Tapi, karena bagusnya penampilan penjaga gawang Persis dan masih emosionalnya pemain kami, sejumlah peluang emas itu tak membuahkan hasil,” katanya.

Selain menyoroti penampilan anak asuhnya, manajemen Persik Kediri juga menggarisbawahi kurang tegasnya wasit yang memimpin pertandingan. Dalam pengamatan manajemen Persik Kediri, terkadang wasit Ginanjar Rahman dari Bandung masih dapat mengikuti kehendak pemain. Wasit tidak memberikan kartu kuning terhadap pemain yang dinilai sering membuang bola untuk memperlambat tempo permainan. Hal ini diharapkan mampu diperbaiki di masa mendatang di lanjutan LPIS. Sepanjang laga, wasit asal Bandung ini sedikitkanya mengeluarkan lima kartu kuning. Di antara pemain Persis Solo yang memperoleh kartu kuning di laga perdana, seperti Haryadi, Robby Fajar dan Javier Rocha.

JIBI/SOLOPOS/Ponco Suseno

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya