SOLOPOS.COM - Persis Solo (ilustrasi/JIBI/dok)

Persis Solo dikabarkan akan memiliki mes sendiri setelah sebelumnya lebih memilih untuk menyewa rumah sebagai mes.

Solopos.com, SOLO – Meski belum ada kejelasan soal kompetisi Divisi Utama (DU), rencana PT Persis Solo Saestu (PSS) untuk membangun mes pemain tetap jalan terus. Rencananya, mes mulai dibangun awal 2016 ini.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Saat ini, proses pembangunan mes telah memasuki tahap perancangan gambar bangunan. Selain tempat bernaung para pemain, bangunan itu juga akan dilengkapi dengan pusat kebugaran dan penginapan yang dibuka untuk umum.

Mes akan dibangun di lahan seluas 600 meter persegi di sebelah Balai Persis. Selama ini, lahan milik Persis itu disewa oleh pihak swasta untuk membuka tempat bermain bilyard.

“Kebetulan kontrak penyewa sudah habis sejak November lalu, jadi kami bisa segera memulai pembangunan mes. Target kami, awal tahun ini pembangunan sudah dimulai jadi Persis tidak perlu menyewa mes jika sewaktu-waktu kompetisi dimulai lagi,” ujar Direktur Bisnis dan Marketing PT Persis Solo Saestu, Her Suprabu, kepada Solopos.com, Selasa (5/1/2016).

Her mengatakan pembangunan mes merupakan salah satu strategi bisnis PT PSS untuk mengatasi lenyapnya sumber pendanaan dari hasil penjualan tiket pertandingan selama kompetisi terhenti. Dengan dilengkapi pusat kebugaran serta penginapan, PT PSS juga bisa meraup penghasilan dari luar dunia sepak bola untuk menjalankan roda organisasi.

Disinggung soal biaya yang dibutuhkan untuk membangun mes, Her enggan membeberkan. Namun, dia memastikan biaya pembangunan mes bisa dipenuhi dengan dana yang dimiliki manajemen PT PSS saat ini.

“Kalau untuk membangun mes saja, biayanya hampir sama dengan yang kami butuhkan untuk membayar sewa mes per tahun. Ada juga investor yang ingin membantu. Mereka mintanya dibangun semacam hotel, tapi mungkin perizinannya akan lebih rumit,” imbuh Her.

Selama dua tahun terakhir, tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu menyewa rumah dua lantai di kawasan Purwonegaran, Sriwedari, Laweyan, untuk dijadikan mes. Pada awal 2015 lalu, biaya sewa mes telah mencapai Rp100 juta per tahun.

Selain mes yang dilengkapi pusat kebugaran dan penginapan, PT PSS juga berharap bisa memaksimalkan pendapatan dari Persis Store. Toko yang digunakan untuk menjual jersey serta segala pernak-pernik Laskar Sambernyawa itu mulai dibuka sejak November lalu. Akan tetapi, hingga saat ini, perkembangan bisnis Persis Store masih lesu.

“Karena enggak ada kompetisi ya otomatis penjualan jersey dan merchandise sepi. Sebelum kompetisi dibatalkan tahun lalu, kami bisa menjual 25 sampai 50 potong jersey per hari. Sekarang, belum tentu setiap hari laku. Enggak sampai 25 potong terjuan setiap bulan,” urai Her.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya