SOLOPOS.COM - Persis Solo (JIBI/Dok/

Persis Solo memiliki investor yakni PT SPN.

Solopos.com, SOLO — PT Syahdana Property Nusantara (SPN) berjanji tidak akan ada dualisme manajemen dalam tubuh Persis Solo sejak perusahaan properti asal Jakarta itu sepakat menjalin kerja sama dengan Laskar Sambernyawa sejak sebulan terakhir.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Sebelum SPN meneken kontrak kerja sama dengan Persis, klub yang berdiri pada 8 November 1923 tersebut telah memiliki manajemen dengan bendera PT Persis Solo Saestu (PSS). Dengan masuknya perusahaan milik pengusaha kelahiran Solo, Sigit Haryo Wibisono, tersebut membuat manajemen Persis seperti memiliki dua nakhoda.

Meski demikian, perwakilan PT SPN, Bramono, memastikan tidak akan ada dua manejemen dalam tubuh Persis. PT SPN selaku investor baru Persis Solo tidak akan mengubah identitas manajeman yang sudah ada.

“Konsepnya [Persis dengan PT SPN] adalah kemitraan. Jadi menjadi satu unit yang tidak terpisah. Kontrol keuangan, dan lainnya dilaksanakan bersama,” jelas Bramono kepada wartawan di sela-sela jumpa pers laga Persis Solo melawan Persip Pekalongan, di Balai Persis Solo, Solo, Rabu (1/6/2016) sore.

Bramono tak menampil kerja sama ini bermula dari pengambilalihan saham mayoritas Persis yang diwakili PT PSS. Tapi wakil dari perusahaan properti asal Jakarta tersebut belum berterus terang mengenai berapa persen saham yang sudah dibeli PT SPN. “Kalau itu, nanti teman-teman [wartawan] juga akan tahu,” jelas dia.

Seperti diketahui, inilah kali pertama dalam sejarah Persis mendapatkan investor yang menjadi mitra. Kedatangan SPN bukan menjadi sponsor, melainkan mitra yang memiliki kewenangan untuk mengelola manajerial. Sebelumnya, Persis dikelola orang-orang lokal yang sebagian juga pengurus Askot PSSI Solo.

Meski demikian, kedatangan PT SPN tak bisa ditampik bisa mendatangkan potensi besar untuk mengangkat finansial Persis. Melalui Direktur Utama PT SPN, Eddy Junaidi, mereka pernah mengatakan akan mengucurkan dana senilai Rp10 miliar.

Dukungan finansial itu, di antaranya akan dipakai untuk memperkuat skuat Persis. Sayang, manejemen Persis masih gagal mendatangkan striker baru hingga bursa transfer pertama ditutup pada Senin (23/5/2016) lalu. Padahal, Persis membutuhkan tambahan amunisi baru di lini depan untuk mendongkrak ketajaman Laskar Sambernywa yang sedang mandul.

“Kami hanya tidak mau terburu-buru, karena memang ini dimaksudkan untuk jangka panjang. Itu kenapa targetnya adalah membawa Persis lolos ke ISL pada 2018,” jelas dia.

Bramono juga mengatakan PT SPN sudah memiliki gambaran mengenai orang-orang yang akan dilibatkan dalam manajemen baru. Namun, penempatannya akan dilakukan secara bertahap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya