Solopos.com, SOLO – Persis Solo akan menghadapi PSIM Jogja dalam lanjutan babak penyisihan Grup C Liga 2. Duel ini akan digelar di Stadion Manahan, Solo, Selasa (12/10/2021) malam WIB.
Kedua tim dikenal memiliki rivalitas yang tinggi. Tak ayal, duel yang bertajuk Derbi Mataram selalu menyajikan cerita tersendiri. Sebagian kisah berakhir kelam seperti saat Persis melawat ke markas PSIM dalam ajang Liga 2 2019, 21 Oktober 2019 lalu.
Baca Juga: Jadwal Liga 2 Pekan Ini, Persis Solo Main Besok!
Kerusuhan meletup usai Persis mempecundangi tuan rumah dengan skor 3-2 di Stadion Mandala Krida, Jogja. Kejadian kelam itu diharapkan tidak terulang lagi saat kedua tim bersua di Stadion Manahan Solo, besok.
Kerusuhan meletup usai Persis mempecundangi tuan rumah dengan skor 3-2 di Stadion Mandala Krida, Jogja. Kejadian kelam itu diharapkan tidak terulang lagi saat kedua tim bersua di Stadion Manahan Solo, besok.
Berikut ulasan sejumlah memori kelam Derbi Mataram pada musim sebelumnya:
-Pelemparan botol ke bench pemain Persis sejak babak pertama, tepatnya setelah Hapidin menjebol gawang PSIM.
-Gelandang Persis, M. Shulton Fajar, mendapat tendangan “kungfu” dari Achmad Hisyam Tolle lantaran dianggap mengulur waktu. Shulton juga dipukul Raymond Tauntu dari belakang yang membuat kedua pemain mendapat kartu merah. Insiden ini memantik kericuhan yang melibatkan suporter.
-Gelandang Persis Solo, Dwi Cahyono, diinjak-injak orang yang diduga panpel PSIM saat kerusuhan berlangsung.
Baca Juga: Ini Sosok Eks Pelatih Arema FC yang Dikabarkan Tangani AHHA PS Pati
-Asisten Pelatih Persis, Choirul Huda, mendapat bogem mentah yang membuat pelipis kirinya bocor. Pelaku diduga panpel PSIM.
-Seorang pendukung Persis Solo dikeroyok di tribune Stadion Mandala Krida. Kondisi wajah penuh lebam dan mengalami luka di bagian mata.
-Jurnalis Goal Indonesia asal Solo, Lukas Budi Cahyono, mendapat intimidasi saat mengabadikan foto tendangan “kungfu” Tolle. Karena merasa diancam, Budi akhirnya menghapus foto-foto tersebut. Sejumlah pentolan suporter PSIM juga sempat “memburu” wartawan asal Solo.