SOLOPOS.COM - Wasit Ahmad Tuharea diamankan polisi seusai memimpin pertandingan Persis Solo melawan Pusamania Borneo FC pada Babak Delapan Besar Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan Solo, Jumat (3/10/2014). Persis Solo berhasil ditahan Pusamania Borneo FC 1-1. (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO-Insiden yang mewarnai pertandingan antara Persis Solo lawan Pusamania Borneo FC berlanjut hingga di luar lapangan.

Bus yang ditumpangi tim tamu terkena lemparan batu saat hendak meninggalkan Stadion Manahan Solo, Jumat (3/10/2014) petang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Akibat tindakan yang disinyalir dilakukan oknum suporter tuan rumah itu, kaca bus sisi kanan supir pecah. Supir bus dan salah seorang anggota official Persis Solo, Dodo, mengalami cedera di bagian kepala.

“Saya baru mau mengantarkan tim Borneo FC ke hotel. Saya berdiri di belakang supir, eh malah terkena pecahan kaca,” ujar Dodo saat ditemui wartawan seusai mendapatkan perawatan ringan atas cedera yang dia derita di bagian pelipis kanan.

Menurut Dodo, Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) Persis Solo sebenarnya telah memperingatkan pihak keamanan untuk tidak mengizinkan bus Borneo FC meninggalkan stadion. Sebab, saat itu, para suporter masih memadati kawasan Stadion Manahan.

Berdasarkan pantauan, bus yang ditumpangi skuat Pesut Etam, julukan Borneo FC, terhenti sebelum mencapai gerbang keluar stadion. Pecahan kaca berserakan di sekitar bus.

Sementara, para pemain, tim pelatih, dan official Borneo FC dievakuasi dengan kendaraan polisi.

Manajer Borneo FC, Danri Dauri, mengungkapkan kekecewaan atas insiden pelemparan batu itu. “Luar biasa sekali ya suporter Solo ini.
Bagaimana bisa mereka tidak menerima kekalahan tim sendiri dengan melakukan tindakan anarkis? Saat dilempar, semua pemain ada di dalam bus, untungnya tidak ada yang terluka.

Justru supir bus yang terluka, justru merugikan orang Solo sendiri kan kalau begini,” cecar dia.

Atas kejadian itu, Danri berencana melayangkan aduan ke PT Liga Indonesia supaya menjatuhkan sanksi kepada Persis Solo.

“Tentu kami akan melaporkan tindakan ini ke PT Liga. Kami bisa saja membalas perlakuan ini saat Persis berlaga di Samarinda, tapi kami tidak akan melakukan itu. Biar ditangani PT Liga,” imbuh dia.

Sementara itu, DPP Pasoepati belum bersedia memberikan tanggapan atas insiden tersebut.

“Jangan sekarang ya, situasinya masih emosional,” ucap Sekjen Pasoepati, Anwar Sanusi, singkat saat dimintai komentar usai insiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya