SOLOPOS.COM - Wasit Ahmad Tuharea diamankan polisi seusai memimpin pertandingan Persis Solo melawan Pusamania Borneo FC pada Babak Delapan Besar Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan Solo, Jumat (3/10/2014). Persis Solo berhasil ditahan Pusamania Borneo FC 1-1. (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO-Harapan Persis Solo merebut poin sempurna di laga pembuka babak delapan besar sirna. Pasukan Widyantoro itu dipaksa berbagi poin setelah ditahan imbang 1-1 oleh Pusamania Borneo FC di Stadion Manahan Solo, Jumat (3/10/2014) sore.

Laskar Sambernyawa sempat tertinggal 0-1 dari Borneo FC yang berhasil menciptakan gol lewat tendangan gelandang Arie Supriyatna saat laga baru berlangsung tiga menit.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Untungnya, winger Andrid Wibawa yang turun ke lapangan menggantikan striker Yanuar Ruspuspito, berhasil membuat Persis menyamakan kedudukan sebelum babak pertama berakhir.

Menyambut umpan tendangan pojok Fandy Edy, Andrid sukses melewati kemelut di depan gawang Borneo FC untuk mencetak gol semata wayang bagi tim tuan rumah.

Beberapa menit sebelum Andrid menorehkan namanya di papan skor, Persis sebenarnya sudah berhasil membobol gawang tim lawan.

Saat itu, tendangan sudut Laskar Sambernyawa memicu timbulkan kemelut seru di depan gawang. Kiper dan bek Borneo FC terlihat menghalau bola yang telah melewati garis gawang.

Namun, wasit menilai belum terjadi gol dan kembali menghadiahkan tendangan sudut bagi tuan rumah yang berhasil dieksekusi dengan manis oleh Andrid.

Meski gagal meraih kemenangan di laga kandang kali ini, Pelatih Persis Solo, Widyantoro, tetap optimistis skuat polesannya masih punya peluang besar untuk lolos ke semifinal.

“Peluang kami belum habis. Kami akan berjuang maksimal di laga selanjutnya untuk merebut poin sempurna, baik di laga kandang atau tandang,” kata Wiwid, sapaan Widyantoro, saat ditemui wartawan seusai laga.

Wiwid, sapaan Widyantoro, menilai permainan Borneo FC sebenarnya tidak terlalu menyulitkan pasukannya. Persis bahkan terlihat lebih menguasai pertandingan. Intensivitas serangan Ferry Anto dkk. juga terhitung lebih tinggi dibandingkan dengan tim lawan.

Akan tetapi, Pesut Etam, julukan Borneo FC, banyak diuntungkan faktor non teknis. Sebab, Wasit Ahmad Tuharea terkesan lebih memihak pada tim tamu dan sering menjatuhkan keputusan yang merugikan Persis.

“Permainan mereka [Borneo] sebenarnya biasa saja. Setengah lapangan mampu kami kuasai, mereka hanya parkir bus. Tapi ya itu tadi, banyak momen-momen yang terlihat jelas saat wasit merugikan kami,” tandas pelatih asal Magelang itu.

Sementara itu, Pelatih Pusamania Borneo FC, Iwan Setiawan, mengaku senang bisa membawa pulang satu poin dari kandang Laskar Sambernyawa. Dia juga terkesan dengan besarnya dukungan Pasoepati kepada Persis Solo di laga kali ini.

“Satu poin dari Solo sangat berharga untuk membuka pertarungan babak delapan besar. Besarnya dukungan Pasoepati justru membuat kami semakin termotivasi,” kata mantan pelatih Persija Jakarta itu.

Pertandingan pembuka babak delapan besar kali ini berjalan dengan cukup panas. Wasit berulang kali menuai protes keras dari para pemain kedua belah pihak karena dinilai berlaku tak adil. Para suporter yang terpancing emosi bahkan sempat melempari bench pemain Borneo dengan botol plastik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya