SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SURABAYA--Ambisi Didik Listyantoro membawa Persis Solo keluar dari zona papan bawah Grup 1 Divisi Utama PT Liga Indonesia (DU PTLI) dipupuskan oleh skuat bajul ijo, Persebaya Surabaya. Tim besutan Subangkit itu menekuk Persis dengan skor telak 3-0 lewat laga lanjutan yang dihelat di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, Senin (12/3/2012) sore.

Gawang Persis yang dijaga kiper Dede Pranata, dua kali dibobol oleh tim tuan rumah, Persebaya Surabaya, Senin sore. Bomber Persebaya bernomor punggung 11, Basuki, dengan mudah memperdayai Dede memanfaatkan umpan silang mendatar yang dikirim M Hamzah dari lini kiri. Sontekan kaki kanan Basuki membawa Persebaya unggul 1-0 di menit ke-15.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Kepercayaan diri meningkat, Persebaya tampil berani mendobrak barisan pertahanan Arif Fandi dkk. Gelandang Persis, Handri, nyaris membalas ketertinggalan Persis setelah berhasil menembus zona berbahaya di depan kiper Persebaya, Thomas R. Sayang, tendangan kaki kirinya hanya melintas tipis di samping kiri gawang Bajul Ijo.

Satu menit setelah itu, Basuki dkk sukses memanfaatkan serangan balik. Lagi-lagi lini pertahanan kanan Persis tertembus dan dimanfaatkan Obiora mengirim umpan lambung hingga akhirnya disundul bomber asing milik tuan rumah, Charles Parker, yang berdiri bebas.

Tandukannya mengantar bola meluncur ke arah tanah. Dasyat, pantulan bola melambung di atas jangkauan Dede dan hanya berdiri seorang Noah Romuald di bawah mistar gawang. Noah terlambat menghalau bola dengan sundulannya hingga kedudukan bertambah bagi tuan rumah menjadi 2-0 di menit ke-29.

Persebaya mendominasi penguasaan bola hingga beberapa kali membuat penggawa lini belakang Persis kedodoran. Noah sempat diganjar kartu kuning di menit ke-34 saat menghadang laju pergerakan Parker yang kian tak terkejar. Parker mengalami masalah otot hingga Subangkit memutuskan menggantinya dengan Supaham.

Tenaga baru itu berperan merobek gawang Dede di menit awal babak kedua. Sundulannya memanfaatkan umpang freekick dari sisi kiri tipis mengarah ke pojok kiri jangkauan Dede. Kedudukan 3-0 tak berubah hingga pertandingan usai. “Dua gol pertama harusnya tak terjadi. Ini kesalahan langganan, kurangnya koordinasi lini belakang,” kata Didik saat dihubungi Solopos.com, Senin petang.

Dia mengakui kelengahan itu mendominasi penyebab terbobolnya gawang Persis, juga dalam kesempatan sederet pertandingan sebelumnya. “Jelas saya kecewa karena beberapa penanganan terkait itu sudah saya lakukan. Memang kami kalah kelas dan anak-anak sangat tertekan. Tapi mestinya kesempatan Diego, Handri dan Yanuar tadi menjadi gol,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya