SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO--Meski mengalahkan PPSM KN Magelang dengan skor 2-1 di Stadion Manahan, Rabu (9/5/2012) sore, harapan Persis lolos di perempat final Piala Indonesia 2012 masih belum aman. Pasalnya, Affan Lubis dkk yang diterpa prahara terlambatnya pembayaran gaji selama dua bulan terakhir harus melawat ke Magelang di leg 2, Rabu (16/5) mendatang.

Besar kemungkinan, anak asuh Danurwindo akan memanfaatkan goyahnya psikis pemain Persis sekaligus memancing konsentrasi pemain di tengah lapangan di leg 2 nanti.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Gaya permainan Persis sore kemarin jauh di bawah performa. Persis bermain dengan tempo lambat di babak pertama. Kolektivitas lima gelandang yang menjadi senjata mematikan Junaidi tak berjalan sebagaimana mestinya. Lini tengah tak memerankan perannya sebagai jembatan antara lini belakang dengan lini serang saat melakukan transisi.

Alhasil, tak banyak peluang emas tercipta. Sekalipun ada peluang, skenario tersebut tak dapat dimaksimalkan lini serang Persis yang diisi Vilalba-Robby Fajar. Finishing touch dan stamina yang buruk akibat tak menjalani latihan selama satu pekan terakhir menyebabkan instruksi Junaidi nyaris macet total. Para pemain cenderung egois dan kehilangan motivasi bertanding.

Di menit ke-33, Danurwindo sempat memasukkan Kurniawan Dwi Yulianto menggantikan Supri Andriyanto guna menambah daya gedor. Skor 0-0 tak berubah hingga turun minum.

Pemandangan yang sama terjadi di babak kedua. Kali ini, giliran Junaidi yang menerapkan strategi jitunya. Pelatih yang biasa disapa Bang Jun ini menarik Ari Yugandha di menit ke-61 diganti Ilham Hasan. Strategi ini berjalan sempurna. Bermula dari tendangan bebas Javier Rocha di menit ke-65, Ilham Hasan dengan tenang mencocor bola untuk merobek jala kiper PPSM, Dhika Bayangkara.

Entah saking girang atau geram, Bang Jun cukup emosional merayakan gol itu dengan masuk ke lapangan dan mengeluarkan kertas mirip amplop dan memeragakan aksi seolah-olah sedang membagikan uang terhadap pemain. Hal ini kemungkinan besar menjadi cara Bang Jun mengritik manajemen akibat terlambatnya gaji.

Di menit ke-76, Robby Fajar yang mengejar bola terobosan di depan gawang  PPSM diganjal Dhika Bayangkara. Wasit Ginanjar Rahman L menganggap hal tersebut pelanggaran dan menunjuk titik putih. Hal ini memantik emosi official PPSM hingga adu mulut dengan anggota Pasoepati di tribun VIP. Seorang official dengan potongan rambut cepak nyaris adu fisik dengan anggota Pasoepati seandainya aksinya naik ke tribun VIP tak dicegah aparat kepolisian.

Javier Rocha sukses menjadi algojo. Skor berubah menjadi 2-0 untuk Persis. Sepuluh menit berselang, giliran PPSM memperoleh hadiah penalti karena Affan Lubis dianggap menyentuh bola di kotak terlarang. Kevin Yann berhasil memperkecil kekalahan menjadi 1-2 untuk PPSM. Sebuah gol tandang ini kiranya menjadi ganjalan bagi Persis saat menjalani leg 2. Untuk lolos ke perempatfinal, Persis minimal harus meraih poin seri.

Tugas ini cukup berat, mengingat psikis pemain semakin amburadul saat laga di tengah lapangan. Affan Lubis dkk sangat mudah terpancing emosinya, sehingga hanya mengandalkan adu fisik. Di sisi lain, anak asuh Danurwindo bakal menyiapkan skil, mental dan fisik untuk menghadapi Persis pekan depan. Mantan pelatih Timnas ini siap menerapkan strategi berbeda untuk meraih hasil maksimal di kandang sendiri.

Sepanjang laga, wasit mengeluarkan enam kartu kuning. Kartu tersebut diberikan terhadap Rusdiansyah 19’ (Persis), Kevin Yann 19’ (PPSM) Syamsudin 32’ (PPSM), Affan Lubis 52’ (Persis), Javier Rocha 64’ (Persis) dan Ferry Anto 90’ (Persis).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya