Sport
Sabtu, 26 Maret 2016 - 09:35 WIB

PERTAMINA PROLIGA 2016 : Dua Tim Putera Berebut Simpati Penonton

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Proliga 2016 dihelat di Gor Sritex Arena,Solo.

Solopos.com, SOLO — Dua tim voli putra asal Ibu Kota, Jakarta BNI Taplus dan Jakarta Pertamina Energi bakal berebut simpati publik Solo ketika kedua tim dipertemukan pada seri pertama putaran kedua Pertamina Proliga di Gor Sritex Arena, Solo, Sabtu (26/3/2016).

Advertisement

Pertamina Energi mengharapkan dukungan dari publik Kota Bengawan mengingat mereka berstatus tuan rumah di seri pertama putaran kedua kompetisi bola voli paling prestisius di Tanah Air ini. Meski demikian, BNI Taplus bisa kebanjiran dukungan pentonton Kota Bengawan karena mereka diperkuat dua pemain asal Solo, Aji Maulana dan Dhani Anggriawan.

Dua jebolan tim Vita Solo tersebut akan membantu BNI Taplus untuk melakoni revans setelah pada putaran pertama mereka ditaklukkan Jakarta Pertamina 0-3. “Jelas, saya kan dari Solo, jadi ya berharap dapat dukungan dari Solo,” ujar Aji kepada solopos.com lewat sambungan telepon, Jumat (25/3/2016).

Advertisement

Dua jebolan tim Vita Solo tersebut akan membantu BNI Taplus untuk melakoni revans setelah pada putaran pertama mereka ditaklukkan Jakarta Pertamina 0-3. “Jelas, saya kan dari Solo, jadi ya berharap dapat dukungan dari Solo,” ujar Aji kepada solopos.com lewat sambungan telepon, Jumat (25/3/2016).

Aji mengatakan keluarga, teman-teman, dan rekannya di Vita Solo bakal memberi dukungan dengan cara datang langsung ke GOR Sritex Arena. Tosser Timnas Indonesia itu berharap dukungan orang-orang terdekat tersebut bisa menjadi suntikan semangat tersendiri yang tidak dia dapatkan di seri-seri lain di luar Solo.

Laga Derby Jakarta ini semakin spesial di mata Aji karena ia harus melawan mantan timnya. Aji pernah memperkuat Jakarta Pertamina selama dua tahun terakhir, sebelum akhirnya memutuskan kembali mengenakan jersey BNI pada Proliga 2016 ini.

Advertisement

Tim putra Jakarta Pertamina masih perlu bekerja keras untuk memastikan tike ke Final Four. Dalam lima laga yang sudah dimainkan, tim besutan Octavian baru mengemas tujuh poin. Mereka unggul satu poin dari BNI Taplus yang hanya meraih dua kemenangan dan menelan tiga kekalahan di putaran pertama.

Sementara itu, big match antara Surbaya Samator versus Palembang Bank Sumsel Babel berlangsung supersengit. Surabaya Samator yang sempat unggul dua game pembuka dibalas Sumsel Babel dalam game kedua dan ketiga. Pertadingan pun ditentukan game kelima dengan total keunggulan Samator 3-2 (25-20, 25-22, 23-25, 17-25, 15-8).

“Saat performa menurun, fatal, kami banyak pemain-pemain muda yang labil, saling menyalahkan, lantas masing-masing mencoba mencari poin, jadinya tida fokus. Ini memang ujian mental, ketika unggul dua game harusnya kami tak boleh santai-santai, begitu ditekan lalu kebingungan,” ujar Palatih Surabaya Samator, Ibarsyah Djanu Tjahyono, saat jumpa pers seusai laga.

Advertisement

Sementara juru taktik Palembang Bank Sumsel Babel, Victor Laiyan, menyayangkan sikap pemainnya yang tak bisa mengontrol emosi, di antaranya yang ditunjukkan Mory Sidibe di game pembuka.

“Harusnya tidak seperti itu (emosi), game kedua dan ketiga kami tidak mau mengulangi lagi. Kalau soal wasit good, saya acungi jempol,” urai dia.

Dengan kekalahan 2-3, Bank Sumsel bisa menambah satu poin. Mereka membuntuti Surabaya Samator yang unggul 14 poin di puncak klasemen sementara.

Advertisement

“Di seri Solo kami masih punya satu laga lagi melawan Jakarta Electrik, Minggu (27/3). Kami harus maju, lebih baik dari ini,” ungkapnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif