Sport
Senin, 20 Desember 2021 - 16:26 WIB

Pesan Untuk Fans Liga Inggris di Indonesia: Jangan Nonton Secara Ilegal

Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Virgil van Dijk dalam video anti-pembajakan Liga Inggris. (istimewa)

Solopos.com, SOLO – Liga Premier Inggris kembali meluncurkan kampanye anti-pembajakan di Indonesia. Kampanye ini menyerukan agar pecinta sepak bola di Indonesia untuk tidak menonton pertandingan secara ilegal.

Kampanye anti-pembajakan Liga Premier Inggris itu diberi nama Boot Out Piracy yang sudah berlangsung dua fase. Kampanye ini melibatkan para bintang Premier League untuk menonton pertandingan secara resmi bukannya menonton lewat streaming ilegal.

Advertisement

Pada fase kedua Boot Out Piracy ini menampilkan video baru dari bintang Premier League seperti Virgil van Dijk (Liverpool) dan James Maddison (Leicester City). Sebelumnya sudah ada Marcus Rashford (Manchester United), Mohamed Salah (Liverpool), dan Son Heung-Min (Tottenham Hotspur).

Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Inggris: City Jauhi Liverpool dan Chelsea

Advertisement

Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Inggris: City Jauhi Liverpool dan Chelsea

Penasihat Umum Liga Premier Inggris, Kevin Plumb, mengatakan selain di Indonesia, kampanye ini juga berjalan di Singapura, Malaysia, dan Hong Kong. Dia mengingatkan menonton pertandingan sepak bola lewat streaming ilegal bisa berdampak buruk.

Seperti adanya ancaman malware dan ransomewar berbahaya yang sering kali dimanfaatkan untuk pencurian dan penipuan data. Selain itu, menonton via streaming ilegal juga tidak membuat nyaman lantaran pertandingan yang delay, tautan yang rusak, serta adanya iklan pop-up.

Advertisement

“Penggemar dapat mengalami sejumlah masalah serius jika mereka memilih untuk menonton konten bajakan, termasuk pencurian data mereka dan menjadikan diri mereka sebagai sasaran empuk serangan siber. Mereka juga harus mengalami pengalaman menonton di bawah standar yang kemungkinan besar akan sering diganggu oleh iklan pop-up dan buffering.”

“Satu-satunya cara untuk menghindari semua bahaya itu adalah dengan menonton sepak bola Premier League melalui mitra siaran resmi kami. Kami akan terus bekerja dengan mereka dan otoritas lokal di Indonesia serta di seluruh Asia untuk melindungi penggemar agar tidak mengakses situs bajakan,” tandasnya.

Ancaman Malware

Penelitian oleh perusahaan analitik data dan kekayaan intelektual, White Bullet Solutions, menunjukkan bahwa dari situs web bajakan paling populer di Indonesia untuk menonton konten Premier League secara ilegal, 41 persen memuat iklan yang dianggap berisiko. Seperti berisi konten penipuan, malware, konten dewasa, atau perjudian.

Advertisement

“Penjahat dunia maya memanfaatkan sepenuhnya situs streaming ilegal yang tidak aman untuk menyebarkan malware, mendapatkan akses ke data pribadi, dan melakukan penipuan. Pesan kami kepada publik adalah, bahwa pembajakan sama sekali tidak sebanding dengan risikonya,” kata Pendiri dan CEO White Bullet Solutions Peter Szyszko.

Sejak pendirian kantor Asia-Pasifik di Singapura hampir tiga tahun lalu, Premier League telah memulai tindakan pemblokiran terhadap situs web ilegal di Singapura, Malaysia, Indonesia, Vietnam, dan Thailand. Pihak Premier League juga telah bekerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk membawa tindakan kriminal terhadap operator situs web dan pemasok perangkat streaming ilegal.

Baca Juga: Klasemen Grup X Liga 2 Usai Persis Solo Bekuk Sriwijaya FC

Advertisement

Premier League adalah anggota dari AVIA Coalition Against Piracy, asosiasi industri pembuat dan distributor konten video terkemuka di Asia, yang berfokus pada penanganan ancaman pembajakan di seluruh Asia.

“Bahaya mengakses materi bajakan terus meningkat bagi konsumen. Menurut penelitian kami, hanya 38 persen orang Indonesia yang memahami bahwa menonton konten bajakan meningkatkan risiko terkena malware, yang dapat menyebabkan orang tersebut menjadi korban kejahatan dunia maya. Sangat bagus bahwa para bintang Premier League, yang memiliki pengaruh besar, bersatu untuk membantu para penggemar memahami risiko keamanan dunia maya yang signifikan dari tontonan pertandingan bajakan,” terang Manajer Umum AVIA Coalition Against Piracy, Aaron Herps.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif